REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Museum Haramain atau museum dua masjid suci akan dibuka kembali untuk pengunjung mulai 18 Oktober. Tempat ini sebelumnya telah ditutup bagi pengunjung selama lebih dari enam bulan.
Museum Haramain dikenal sebagai tempat pameran arsitektur dua masjid suci telah ditutup pada Maret seiring penangguhan ibadah umrah dan kunjungan ke Dua Masjid Suci sebagai bagian dari tindakan pencegahan dan protokol pencegahan untuk membendung penyebaran virus corona.
"Pembukaan ini juga sejalan dengan dimulainya layanan umrah secara bertahap dan kunjungan ke Masjid Suci seja 4 Oktober lalu," jelas Kepala pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais.
Museum Haramain merupakan salah satu destinasi yang seeing dikunjungi orang-orang yang melakukan umrah dan haji. Museum ini menyimpan dimensi budaya dan sejarah dari Dua Masjid Suci, memiliki karakter unik karena menampilkan peninggalan dari Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah yang dilestarikan sejak beberapa abad.
Museum ini diresmikan oleh mendiang Emir Makkah Pangeran Abdul Majeed pada 25 Syawal 1420. Museum ini memiliki luas lebih dari 1.200 meter persegi dan desain eksteriornya selaras dengan dekorasi Islam yang unik di Masjidil Haram.
Pameran di museum ini antara lain pilar, lencana marmer, dan foto sejarah. Ada dua benda yang menonjol: tangga kayu jati berornamen di atas roda yang berasal dari tahun 1824 dan digunakan untuk mengakses Ka'bah, dan sepasang pintu logam emas raksasa Ka'bah yang spektakuler.
Ada pula prasasti dari Dua Masjid Suci, koleksi langka foto-foto kuno dua Masjid Suci, koleksi abstrak, manuskrip, dan salinan langka Al-Qur'an.
Museum ini terbagi menjadi tujuh aula, beberapa di antaranya mulai dark resepsionis yang menampilkan foto-foto lama dan terbaru Masjid Haramain serta model Masjidil Haram berskala kecil.