REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Arab Saudi telah membuka kembali layanan umroh pada 4 Oktober 2020. Direktur PT Patuna Mekar Jaya, Syam Refiadi mengatakan, pihaknya akan fokus untuk memberangkatkan jamaah umroh yang tertunda setelah penangguhan selama enam bulan lebih.
Menurut Syam, ada 700 calon jamaah umroh yang tertunda sejak pandemi Covid-19 menyerang kerajaan dan mengakibatkan Arab Saudi menutup penerbangan internasionalnya. Sehingga sementara ini, pihaknya juga belum mempromosikan kembali travelnya untuk layanan ibadah umroh.
"Belum karena kami masih ada yang tertunda 700-an jamaah, juga kami belum promosi," ujar Syam dalam pesan teks, Senin (5/10).
Kendati demikian Syam mengaku jika waktunya sudah tepat akan kembali mempromosikan travelnya untuk membantu masyarakat yang ingin umroh. Hanya saja, Syam tidak menyebutkan kapan tepatnya promosi akan dilakukan.
Saat ditanyakan mengenai peran pemerintah dalam membantu para travel umroh agar tetap bertahan di tengah Pandemi Covid-19. Syam menyatakan tidak ada. Syam berharap pemerintah dapat juga membantu operasional para travel haji dan umroh agar dapat terus bertahan. "Beri kami bantuan operasional bukan hanya pegawai saja yang dibantu," ungkap Syam.
Seperti diketahui, pada 4 Oktober 2020 Arab Saudi membuka kembali umroh untuk warga lokal dan ekspatriat yang tinggal di Saudi. Pada fase kedua, Kerajaan juga tetap akan membuka umroh untuk warga lokal, hanya saja dengan jumlah jamaah yang ditambah.
Pada fase ketiga, akan dibuka mulai 1 November 2020. Pada tahap ini, jamaah umroh dari luar negeri akan diizinkan untuk melakukan umrah dengan kapasitas penuh 20.000 jamaah hingga 60.000 jamaah per hari.