Selasa 06 Oct 2020 03:44 WIB

Festival Ekonomi Syariah 2020 Regional Jawa Resmi Dibuka

Ada 87 booth yang dipamerkan secara virtual terdiri dari UMKM industri halal.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Fakhruddin
Festival Ekonomi Syariah 2020 Regional Jawa Resmi Dibuka (ilustrasi).
Foto: Dok Pemprov Sumbar
Festival Ekonomi Syariah 2020 Regional Jawa Resmi Dibuka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Festival Ekonomi Syariah (FESyar) regional Jawa resmi dibuka, Senin (5/10) secara virtual. Puncak penyelenggaraan FESyar yang digelar secara rutin oleh Bank Indonesia ini setelah dua penyelenggaraan FESyar di wilayah Indonesia timur dan barat.

Kepala perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah menyampaikan penyelenggaran secara virtual ini diharapkan tetap produktif dan sesuai dengan target. Melalui FESyar, BI berkomitmen untuk meningkatkan pengembangan industri halal untuk kemajuan ekonomi syariah.

"Tahun ini kami FESyar dikemas dengan format teknologi 3D, meski virtual, kami buat seperti masyarakat menghadiri acara seperti biasanya," kata dia dalam peluncuran FESyar area Jawa dengan tuan rumah Jawa Timur.

Ada 87 booth yang dipamerkan secara virtual terdiri dari UMKM industri halal, juga lembaga dan institusi terkait ekonomi dan keuangan syariah. Showcase berupa 3D menyajikan produk UMKM yang dapat langsung dibeli karena sistemnya yang langsung terhubung dengan marketplace.

Difi mengatakan meski di tengah pandemi, pengembangan industri halal harus terus dilanjutkan. Program pengembangan ini menunjukkan inovasi dan bisa jadi barometer juga inspirasi bagi wilayah lain.

Ia meyakini ekonomi syariah akan menjadi pendorong program pemulihan ekonomi nasional. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menambahkan, Jawa Timur terus berkomitmen dalam pengembangan ekonomi syariah secara menyeluruh.

"Dengan pendekatan teknologi, produktivitas dari FESyar tetap akan memberikan nilai tambah besar bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa, khususnya Jawa Timur," kata dia.

Sebagai tuan rumah, Jawa Timur memiliki nafas perjuangan dan komitmen untuk bersama meningkatkan kapasitas dan produktivitas sektor ekonomi syariah di berbagai bidang. Dalam upaya mengatasi Covid-19, semuanya tetap bersinergi untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, Jawa Timur berkomitmen dalam empat strategi, yakni pengembangan dan perluasan industri produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, dan kegiatan usaha syariah. Banyak program yang telah diluncurkan mulai dari basis pesantren, dan sinergi menyeluruh.

"FESyar ini diharap bisa berdampak pada kinerja ekonomi syariah di Jawa Timur yang sudah tumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Aset perbankan syariah di kuartal II 2020 di Jawa Timur tercatat Rp 39,32 triliun atau setara 5,46 persen dari total aset nasional. Sementara pembiayaan senilai Rp 35,58 triliun atau setara 6,34 persen, dan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 30,58 triliun atau 5,05 persen dari total DPK nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement