REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan Oman Insurance mengungkapkan kecelakaan mobil di jalan-jalan Uni Emirat Arab (UEA) rentan terjadi pukul 13.00 hingga 17.00 waktu setempat. Dari data-data klaim asuransi yang dikumpulkan selama dua tahun terakhir, pengemudi memiliki risiko terlibat kecelakaan hingga 20 persen selama siang hingga sore.
Jumlah klaim asuransi terbesar yang diajukan karena kecelakaan tercatat adalah pada Ahad dan Kamis. Data sedikit berubah untuk perjalanan akhir pekan, terutama pada Jumat di mana jumlah kecelakaan tertinggi tercatat antara pukul 19.00 dan 21.00.
“Secara tradisional, wawasan ini dihasilkan oleh perusahaan asuransi untuk memahami pola kecelakaan dan menentukan harga. Wawasan utama di sini adalah jangan mengalihkan pandangan dari jalan, terutama saat sore hari,” ujar Julien Audrerie dari Oman Insurance, dilansir The National, Rabu (7/10).
Studi juga menyebutkan waktu teraman berkendara adalah pukul 01.00 hingga 05.00. Hal ini disebut karena kemungkinan lalu lintas di jalan raya yang cenderung sepi dan terbatas. Sementara itu, studi tidak mengungkapkan wawasan lebih lanjut tentang mengapa ada peningkatan frekuensi kecelakaan selama jam-jam sore, tetapi bukti anekdot menunjukkan penjemputan di sekolah sore bisa menjadi faktor yang berkontribusi.
Bergantung pada kelompok usia dan tahun, anak-anak di seluruh UEA biasanya pulang dari sekolah antara pukul 12.00 hingga 15.30, yang sering kali menyebabkan kemacetan di sekitar zona penjemputan sekolah. Kecelakaan juga sedikit lebih sering terjadi pada awal dan akhir minggu kerja, yang dapat menunjukkan karyawan berlomba pulang ke rumah untuk memulai akhir pekan lebih awal.
Kecerahan dan suhu panas yang intens di sepanjang bagian terpanas hari itu, yang biasanya turun antara pukul 12.00 hingga 15.00 diyakini juga dapat menyebabkan pengendara kehilangan fokus. Tahun lalu, survei oleh YouGov mengungkapkan satu dari lima pengemudi terlibat dalam kecelakaan di jalan raya di UEA antara April dan September.
Dari 1.000 pengendara yang disurvei, mayoritas mengatakan pengemudi menjadi lebih berbahaya dengan ngebut dan mengubah jalur tiba-tiba. Selama beberapa tahun terakhir, pihak berwenang di seluruh negeri telah memberlakukan sejumlah denda untuk mencegah pengguna jalan raya mengemudi dengan cara yang membahayakan.
Lebih dari 8,7 juta denda dikeluarkan untuk pengguna jalan tahun lalu karena ngebut dan sekitar 55 ribu ditangkap saat mencoba melompati lampu merah. Dari Januari hingga Juni tahun ini, Kepolisian Dubai menjatuhkan 12.754 denda kepada pengendara karena menggunakan ponsel saat berada di belakang kemudi.
Di Ibu Kota Abu Dhabi, baru-baru ini diumumkan pengemudi harus membayar denda hingga 50 ribu dirham agar mobil mereka dibebaskan karena pelanggaran lalu lintas yang serius. Mereka yang ditemukan berpartisipasi dalam balap jalanan ilegal juga diperingatkan tentang denda serupa.