REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Sejak dibuka 4 Oktober 2020, fase pertama umroh, Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dalam sebuah pernyataan, mengkonfirmasi bahwa tidak ada laporan jamaah yang terinfeksi virus corona.
"Pada hari keempat ziarah, kami menerima sekitar 24 ribu jamaah, tidak ada yang menunjukkan gejala virus," kata juru bicara kepresidenan, dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (8/10).
Juru bicara juga memuji para peziarah karena mengikuti tindakan pencegahan. Ia juga mengatakan, bahwa kepresidenan berfokus pada empat elemen utama yakni pencegahan, desinfeksi, evakuasi, dan kesadaran sebagai bagian dari rencananya untuk melanjutkan umroh.
“Kepresidenan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menyiapkan empat pusat isolasi kesehatan bagi setiap jamaah yang menunjukkan gejala virus atau yang diduga tertular,” tambahnya.
Layanan umroh kembali dibuka secara bertahap, setelah penangguhan sejak pertengahan Maret. Penangguhan dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus corona di Kerajaan.
Warga diperbolehkan umroh dengan kapasitas 30 persen atau enam ribu jemaah dalam sehari. Jumlah ini akan ditingkatkan secara bertahap.
Sumber: https://m.saudigazette.com.sa/article/598899?utm_source=m.saudigazette.com.sa&utm_medium=long_story