REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Setidaknya 24.000 jamaah telah melakukan umroh sejak Masjidil Haram di Makkah dibuka kembali untuk jamaah tanpa ada kasus penyakit virus korona (Covid-19) yang dilaporkan. Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang ketat telah diberlakukan untuk melindungi para peziarah dan membantu menghentikan penyebaran virus.
“Rencana tindakan pencegahan kami untuk Umrah dengan Covid-19 didasarkan pada perlindungan, sanitasi, manajemen keramaian, dan peningkatan kesadaran," kata Juru bicara kepresidenan, Hani Haider seperti dilansir dari Nigerian Tribune, Jumat (9/10).
Hani Haidar mengatakan: “Kami telah menyiapkan empat tempat isolasi untuk jamaah dengan gejala yang mencurigakan. Namun, dugaan kasus Covid-19 belum dilaporkan.”
Untuk memastikan jarak sosial, kepresidenan telah menetapkan jalur khusus bagi orang tua dan penyandang cacat untuk membantu mereka melakukan ritual umrah dengan aman.
Haider menunjukkan bahwa upaya sedang dipusatkan pada sanitasi Masjidil Haram dan arena, dengan 4.000 pekerja melakukan rata-rata 10 pembersihan sehari. Lebih dari 1.800 liter disinfektan dan pembersih ramah lingkungan juga digunakan untuk membersihkan toilet enam kali setiap hari.
Sistem pendingin udara dan filter menerima sembilan pembersihan setiap hari menggunakan teknologi sanitasi ultraviolet, dan lebih dari 200 perangkat pembersih tangan telah didistribusikan di sekitar Masjidil Haram.
Larangan makanan dan minuman di Masjidil Haram tetap berlaku, tetapi kepresidenan ingin menggunakan teknologi terbaru untuk mendistribusikan kembali wadah air Zamzam sambil mempertahankan tindakan pencegahan dan mencegah kontak antar jamaah, tambah Haider.
Sementara itu, kepresidenan telah mendistribusikan puluhan ribu botol Zamzam kepada para peziarah setiap hari dan 1.966 hotline khusus tersedia sepanjang waktu untuk menjawab panggilan dari jamaah.
Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan pada hari Rabu 468 kasus baru Covid-19 di negara itu, menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 337.711. Saat ini terdapat 9.556 kasus aktif, 913 di antaranya sedang menerima perawatan medis.