Sabtu 10 Oct 2020 12:58 WIB

4.000 pekerja, 100 Ribu Masker, 9 Ribu Sajadah Layani Umrah

Pemerintah Arab Saudi sangat hati-hati laksanakan layanan umrah

Para petugas kebersihan secara rutin membersihkan dan mengawasi kondisi tempat di sekitar kawah. Mereka tampak tengah membersihkan
Foto: Al Arabiya
Para petugas kebersihan secara rutin membersihkan dan mengawasi kondisi tempat di sekitar kawah. Mereka tampak tengah membersihkan

REPUBLIKA.CO.ID, Layanan kepada jamaah umrah begitu diperhatikan pemerintah Arab Saudi untuk mencegah munculnya klaster baru karena umrah mulai dibuka. Bahkan, kini untuk masuk ke Masjidil Haram bukanlah hal mudah. Semuanya harus melalui izin dan ditentukan waktunya. Syarat kesehatan lain pun dikenakan kepada para jamaah umrah, sekalipun itu warga Makkah.

Hingga hari ini, setidaknya 4.000 pekerja telah dipekerjakan, 100.000 masker wajah disediakan dan 9.000 sajadah yang telah dibersihkan telah disediakan pada musim Umrah ini. "Tujuannya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah di tengah vpandemi irus corona yang sedang berlangsung, menurut pihak berwenang di Makkah, seperti dilansir laman Al Arabiya.

Pihak Presidensi Umum Masjidil Haram dan Urusan Masjid Suci Nabawi mengatakan telah mempekerjakan 4.000 pekerja yang dilengkapi dengan teknologi terbaru dan bahan ramah lingkungan untuk memastikan umrah yang aman dan sehat musim ini.

Seperti diketahui, Arab Saudi mengizinkan dimulainya kembali ziarah Umrah di tengah tindakan pencegahan virus corona yang ketat mulai Ahad lalu. Pada tahap awal, warga negara dan warga negara yang berada di dalam Saudi Arabia akan diizinkan untuk melakukan umrah dengan batas kapasitas 30 persen yang memastikan kepatuhan terhadap tindakan pencegahan virus corona. Selain itu diputuskan hanya memberi kesempatan umrah 6.000 jamaah haji per hari di Masjidil Haram.

Dr. Abdul-Rahman bin Abdulaziz al-Sudais, kepala Presidensi Umum Masjidil Haram dan Urusan Masjid Suci Nabi, juga mengatakan bahwa 9.000 sajadah yang telah dibersihkan telah didistribusikan di halaman Masjid Suci juga.

Selain itu ketentuan jaga jarak dilakukan secara ketat. Jarak dua meter telah ditempatkan di antara setiap sajadah dan tiga meter antara setiap baris selama sholat. Aturan ini dilaksanakan sebagai bagian dari peraturan dan ketentuan yang mematuhi pedoman keselamatan di tengah pandemi virus corona.

Presidensi Umum Masjidil Haram dan Urusan Masjid Suci Nabawi pun telah menyediakan beberapa pemberitahuan melalui situs inernet di Masjidil Haram untuk meningkatkan kesadaran, memberikan petunjuk dan menekankan pentingnya social distancing (jaga jarak). Mereka juga membagikan masker, pembersih, dan hadiah kepada para setiap jamaah umroh. 

Direktur Jenderal Bina Sosial Kepresidenan Janadi Madkhali mengatakan, 100.000 masker, 2.000 hand sanitizer, dan bingkisan yang berisi tisu desinfektan, masker dan sajadah juga disediakan. Dan jamaah pun diminta mentaatinya dengan serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement