REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Literasi menjadi kunci keberhasilan dari produk Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS). Pengamat Ekonomi Syariah IPB University, Irfan Syauqi Beik mengatakan produk ini sangat mutakhir sehingga perlu pendekatan mendalam agar masyarakat memahami esensi produknya.
"Produk ini sangat sophisticated dengan berbagai pendekatan seperti wakafnya temporer," katanya kepada Republika, Ahad (11/10).
CWLS ritel seri SWR001 sangat disambut baik karena memberi kesempatan pada perorangan untuk berpartisipasi. Produk ini sekaligus menjadi instrumen literasi yang kuat karena menggabungkan berbagai hal.
Memberi informasi terkait CWLS maka akan sekaligus membahas wakaf, wakaf uang, sukuk, dan wakaf temporer. Saat ini, literasi terkait hal-hal tersebut masih sangat rendah di masyarakat.
"Kita harus gencar melakukan sosialisasi karena pemahamanan publik masih rendah, . tentang wakaf rendah, CWLS lebih rendah lagi, digabung dengan sukuk maka lebih rendah lagi, apalagi melakukan pendekatan wakaf temporer," katanya.
Irfan mengatakan sangat penting untuk memberikan pemahaman dan narasi yang baik pada masyarakat agar tingkat partisipasi bisa tinggi. Perlu disampaikan bahwa wakaf uang sudah mendapatkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.
Produk CWLS juga sudah mendapatkan opini kesesuaian syariah sehingga tidak bertentangan secara fikih. Wakaf temporer pun sesuai dengan tatanan agama dan diperbolehkan oleh ulama.
Ia berharap masa penawaran bisa lebih lama agar masyarakat bisa lebih banyak berpartisipasi. Meski demikian, ia optimistis produk ini bisa diterima masyarakat dengan pengumpulan wakaf lebih banyak dari seri sebelumnya yang diperuntukan bagi korporasi.