Selasa 13 Oct 2020 23:36 WIB

Kapuskes Pastikan Imbauan Arab Saudi Soal Jamaah Sakit Tepat

Imbauan Pemerintah Arab Saudi sudah sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kapuskes Pastikan Imbauan Arab Saudi Soal Jamaah Sakit Tepat. Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Kapuskes Pastikan Imbauan Arab Saudi Soal Jamaah Sakit Tepat. Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai imbauan pemerintah Arab Saudi kepada jamaah yang memiliki resiko penyakit tak perlu berangkat umrah sudah tepat. Jamaah dan para penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) harus mematuhi imbauan tersebut demi keselamatan.

"Himbauan Saudi tidak bertentangan dengan usulan kami dari Kemenkes," Kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka, saat dihubungi, Selasa (13/10).

Eka memastika imbauan Pemerintah Arab Saudi sudah sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ada. Sehingga jamaah dan PPIU tak boleh mengabaikan dengan segala keputusan yang dikampanyekan Arab Saudi.

"Jamaah yang memiliki penyakit comorbid (penyakit bawaan) akan memiliki risiko yang lebih besar terhada keselamatannya jika terkena Covid," katanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi mengimbau sejumlah kelompok pasien menunda pelaksanaan ibadah umroh maupun berkunjung ke Masjidil Haram. Melalui infografik yang dipublikasikan di halaman Twitter dan platform pengetahuan "Live Well", Kemenkes mengatakan kelompok yang diimbau ini termasuk mereka yang menderita diabetes tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, obesitas, sirosis, dan penyakit arteri koroner. 

Jadi, mereka yang dirawat di rumah sakit dalam enam bulan terakhir juga diminta untuk menunda keinginannya. Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (13/10), kelompok yang menderita insufisiensi jantung, imunodefisiensi, penyakit dada kronis, dan dirawat di rumah sakit dalam setahun terakhir, selain wanita hamil, tidak diizinkan masuk Masjidil Haram dalam waktu dekat.

Untuk memperingati World Sight Day 2020, Kemenkes mengadakan sejumlah kegiatan. Untuk tahun ini, perayaan yang dilakukan setiap tanggal 10 Oktober oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusung slogan "Towards Better Sight".

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan kebutaan, meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan dan keselamatan mata di antara semua anggota masyarakat.

Saudi berusaha menyoroti penyakit mata yang umum dan metode pengobatan dan pencegahan. Pihaknya juga berusaha memungkinkan setiap orang memiliki akses yang komprehensif atas layanan perawatan mata.

Perlu dicatat, setidaknya 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan atau kebutaan. Setidakny,a satu miliar memiliki gangguan penglihatan yang sebenarnya dapat dicegah atau belum ditangani. Selain itu, hampir 90persen penyandang tunanetra tinggal di negara berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement