IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan akan menambah jumlah robot yang digunakan untuk membersihkan Masjidil Haram. Lebih dari 4.500 liter cairan sterilisasi digunakan setiap hari untuk mendisinfeksi Masjidil Haram. Sterilisasi dilakukan dengan tujuan menjaga lingkungan yang aman dan sehat.
"Kepresidenan bekerja dengan standar tertinggi berusaha mengintensifkan operasi sterilisasi di Masjidil Haram dan alun-alun luarnya. Langkah ini diambil untuk memberikan tingkat kesiapan tertinggi dan menerapkan tindakan pencegahan Covid-19," ujar Direktur Departemen Perlindungan Lingkungan dan Pengendalian Epidemi di kepresidenan, Hassan Al-Suwairi, dilansir di Arab News, Kamis (15/10).
Dia juga mengatakan, kepresidenan sedang mempelajari semua opsi mekanisme teknologi dan mengadaptasinya untuk melayani para peziarah. Kepresidenan ingin menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, di mana jamaah dapat mempraktikkan ibadah dengan mudah. Robot khusus digunakan untuk sanitasi guna mengimbangi penemuan terbaru dan menggunakan perangkat teknologi terbaik dalam menghadapi virus corona.
“Robot pintar yang digunakan untuk sterilisasi dan perlindungan lingkungan di ruang tertutup, bekerja dengan sistem kontrol otomatis yang diprogram pada peta sebelumnya. Robot yang digunakan telah memegang paten SLAM dengan unit atomisasi berkinerja tinggi,” katanya.
Al-Suwairi mengatakan peluncuran robot presisi tinggi itu akan berkontribusi mengurangi penyebaran virus Covid-19 serta epidemi lainnya. Robot ini akan melakukan sterilisasi internal pada enam tingkat. Tingkatan ini berpengaruh pada kekuatan dan keamanan kesehatan lingkungan. Robot juga secara cerdas dapat menganalisis persyaratan sanitasi sesuai dengan skenario penggunaan dengan bekerja selama lima hingga delapan jam, tanpa campur tangan manusia.
Perangkat tersebut mampu menampung 23,8 liter cairan sanitasi. Volume penyemprotan diperkirakan 2 liter pe-jam, sekaligus menghilangkan bakteri di area seluas 600 meter persegi. Ukuran partikel kabut kering yang digunakan dalam proses desinfeksi adalah 5 hingga 15 mikrometer.
“Ada tim kerja di Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang terus mengkaji kemungkinan peningkatan jumlah robot pintar di Masjidil Haram secara proporsional,” ujar Al-Suwairi.
Selanjutnya, Al-Suwairi mengatakan teknologi tersebut dapat mengurangi campur tangan manusia dan mengukur keamanan lingkungan yang membutuhkan sterilisasi serta desinfeksi berkelanjutan. Dia meminta para peziarah mematuhi peraturan dan instruksi untuk membantu pelaksanaan rencana keamanan, kesehatan dan pencegahan Covid-19.