Benten juga membeberkan sejumlah fakta menarik dibalik keputusan penyelenggaraan haji di tengah pandemi. Menurutnya, ketika Arab Saudi mengambil keputusan mengadakan haji terbatas, mereka sangat mengedepankan protokol kesehatan dan tindakan pencegahan penyebaran virus.
Langkah ini diambil berdasarkan keputusan ilmiah dan studi penelitian menyeluruh yang akan memastikan jamaah haji dapat melakukan ritual haji dengan aman. Kementerian dan semua otoritas terkait haji juga telah belajar banyak dari pengalaman haji terakhir di mana jarak sosial diterapkan.
"Meski begitu, haji tahun lalu tetap berbeda dimana seluruh dunia menghadapi wabah Covid-19. Selama musim haji 2020, pemerintah Saudi menghadapi tantangan yang langka dan belum pernah terjadi sebelumnya, dan terima kasih kepada Tuhan, Kerajaan dapat mengatasinya,” katanya.
Menteri menjelaskan pelajaran yang paling penting, dan bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi musim-musim yang akan datang. Pertama, upaya penerapan jarak sosial di semua fase pergerakan jamaah.
Sedangkan untuk tempat tinggal jamaah, petugas melakukan tes terhadap semua jamaah dan pekerja. Terdapat pemerhati kesehatan untuk memastikan pedoman kesehatan terus terlaksana.
"Kementerian menerapkan protokol jarak sosial di semua fase para peziarah yang bergerak di antara tempat-tempat suci dengan membatasi kapasitas tempat duduk bus hingga 50 persen," kata Benten.