IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi menikmati kesuksesan demi kesuksesan dalam setiap penyelenggaraan haji. Namun, musim 2020 membuat kementerian mengalami ujian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dilansir dari Arab News, Sabtu (17/10), Menteri Haji dan Umrah Dr. Muhammad Saleh bin Taher Benten mengatakan Arab Saudi memanfaatkan semua potensi dan energinya untuk menyukseskan musim haji, dengan memprioritaskan keselamatan dan keamanan jamaah. “Namun, haji tahun lalu sedikit berbeda dengan seluruh dunia yang menghadapi wabah Covid-19. Selama musim Haji 2020, pemerintah Saudi menghadapi tantangan yang langka dan belum pernah terjadi sebelumnya, dan terima kasih kepada Tuhan, Kerajaan dapat mengatasinya, ”katanya.
Dia menambahkan: “Ketika Arab Saudi mengambil keputusan untuk mengadakan haji untuk sejumlah orang terbatas, sangat ingin untuk mematuhi semua tindakan kesehatan dan pencegahan. Langkah ini diambil berdasarkan keputusan ilmiah dan studi penelitian menyeluruh yang akan memastikan bahwa jamaah haji dapat melakukan ritual haji dengan aman."
Dia mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Saudi dalam hal ini dan berbagai fasilitas yang disediakan untuk jamaah di berbagai tingkatan sangat dipuji, terutama pencegahan kesehatan dari jarak sosial dan mematuhi persyaratan kesehatan.
Kementerian dan semua otoritas terkait haji telah belajar banyak dari pengalaman haji terakhir, di mana jarak sosial diterapkan. Menteri menjelaskan pelajaran yang paling penting, dan bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi musim-musim yang akan datang.
"Kementerian menerapkan protokol jarak sosial di semua fase peziarah yang bergerak di antara tempat-tempat suci dengan membatasi kapasitas tempat duduk bus hingga 50 persen," kata Benten.
Sedangkan untuk tempat tinggal jamaah, petugas melakukan tes terhadap semua jamaah dan pekerja serta menugaskan pemerhati kesehatan untuk memastikan pedoman dipelihara.
Dia menambahkan: “Selain itu, bus 49 kursi telah ditetapkan untuk setiap kelompok yang terdiri dari 22 penumpang, dan rute haji ditetapkan untuk mencapai jarak sosial. Langkah-langkah ini menghasilkan nol penularan Covid-19 antara peziarah dan penyedia layanan mereka."