IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr. Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa kesehatan, keselamatan, dan keamanan jamaah berada di puncak prioritas pemerintah.
Dilansir dari Arab News (20/10), Berbicara pada seminar online bertajuk "Umrah di tengah prosedur sederhana dan tindakan pencegahan yang ketat" Benten mengatakan pihak berwenang Saudi melakukan upaya bersama untuk melayani jamaah tanpa mengorbankan keselamatan mereka. Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, kepala Presidensi Dua Masjid Suci dan Wakil Menteri Haji Dr. Abdulfattah Mashat juga menghadiri seminar tersebut.
“Semua entitas pemerintah secara kolektif bekerja untuk memastikan bahwa jamaah umroh telah terdaftar di aplikasi Tawakkalna. Mereka menindaklanjuti untuk memastikan bahwa pengunjung baru-baru ini tidak bercampur dengan siapa pun yang memiliki virus corona atau mengembangkan gejala Covid-19,” kata Benten.
Benten mengatakan dimulainya kembali umroh secara bertahap dilakukan setelah mempelajari situasi global. Dia mengatakan pemberlakuan kembali batasan jamaah umroh tidak bisa dikesampingkan. Dia mengatakan itu semua tergantung pada jumlah infeksi di seluruh dunia.
“Kami berhubungan dekat dengan Kementerian Kesehatan, dan jika kami mendeteksi adanya bahaya, kami akan segera mengubah rencana kami. Namun, kami mungkin akan menambah jumlah pengunjung jika kami menyaksikan penurunan kasus Covid-19, ”tambahnya.
Menteri menyimpulkan bahwa membuka umroh untuk pengunjung internasional akan menjadi keputusan yang luar biasa. “Sejauh ini belum ada negara yang mengumumkan menerima pengunjung sebanyak itu selama pandemi. Setelah disetujui, Arab Saudi akan menjadi satu-satunya negara yang mengambil inisiatif seperti itu."
Al-Sudais menyoroti langkah-langkah yang diambil untuk membantu peziarah melakukan ritual di lingkungan yang aman tanpa kerepotan.