IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Wukuf di Arafah menjadi puncak ritual ibadah haji. Di mana dalam ritual inilah Allah mengeluarkan ruh dari neraka dan membanggakannya di hadapan para malaikat.
Aisyah r.ha meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari ketika Allah SWT membebaskan banyak ruh dari neraka dari pada hari Arafah. Pada hari itu Allah SWT dekat ke bumi, kemudian membanggakan ruh tersebut di hadapan para malaikat Allah SWT berfirman. Apakah yang dikehendaki oleh hamba-hamba-ku ini?"
Syeikh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah dalam kitabnya Fadhilah Haji mengatakan keterangan hadis di atas hanya Allah SWT yang maha mengetahui tentang hakikat dekatnya Allah SWT ke bumi, turunnya Allah ke langit dunia, dan yang serupa dengannya yang termuat di dalam hadis-hadis Rasulullah SAW.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa dekat dengan hambanya, titik-titik jauh dari makna di akhirnya Dia maha suci dari sifat naik ke atas dan turun ke bawah itu para ulama mengartikan kata-kata tersebut sebagai turunnya rahmat.
Pembahasan sebagaimana yang termuat dalam hadits di atas banyak dijumpai di dalam hadis-hadis yang lain. Sebuah hadis menyebutkan, "Ketika hari Arafah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala turun ke langit yang paling bawah pemalu berfirman kepada para malaikat dengan penuh bangga; lihat lah hamba hambaku itu mereka telah datang kepadaku dengan rambut yang kusut. Karena perjalanan yang jauh badan dan pakaian mereka penuh dengan debu mereka menyeru "Labbaika Allahumma Labbaik" mereka datang dari tempat yang jauh."
Dan Allah berkata. "Wahai malaikat-malaikat ku, aku menjadikan kalian sebagai saksi bahwa aku telah mengampuni dosa-dosa mereka."
Malaikat berkata. "Ya Allah, di antara mereka ada yang melakukan maksiat, terdapat laki-laki maupun wanita."
Allah SWT menjawab, "Aku telah mengampuni mereka semua."
Rasulullah SAW bersabda, "Selain hari Arafah, tidak ada hari ketika Allah SWT membebaskan banyak orang dari api neraka." (Misykat)
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berfirman, hamba-hamba-Ku ini telah datang kepadaku dengan rambut yang kusut mereka mengharapkan Rahmat-Ku. Setelah itu Allah SWT berfirman kepada hamba-hambanya seandainya dosa kalian sebanyak butiran pasir, sebanyak tetesan air hujan, sebanyak daun di seluruh dunia, maka Aku akan mengampuninya. Sekarang pulang lah kalian dalam keadaan dosa-dosa kalian telah diampuni." (Kanzul Ummmal).
Hadits yang lain menyebutkan bahwa Allah SWT berfirman kepada para malaikat, lihatlah aku telah mengutus rasul kepada hamba hamba-Ku itu dan mereka telah berfirman kepadanya. Aku telah menurunkan kitab ke atas mereka dan mereka pun beriman kepadanya.
"Bersaksilah bahwa aku telah mengampuni seluruh dosa mereka." (Kanzul Ummal).
Ringkasannya, kata Syekh Maulana pembahasan di atas banyak terdapat di dalam hadis-hadis Rasulullah SAW. Berdasarkan hadits-hadits di atas, para ulama berpendapat bahwa dengan menunaikan ibadah haji bukan saja dosa kecil yang diampuni, akan tetapi juga dosa besar. Dia adalah Raja Yang Maha Berkehendak, sehingga menentang kehendak-Nya merupakan perbuatan yang berdosa.
"Bila Allah mengampuni seseorang atau segolongan manusia, maka dengan karunia-Nya hal itu bukan merupakan perkara yang mustahil, dan tidak seorangpun yang dapat membantahnya."
Qadhi Iyadah rah.a. menulis satu kisah di dalam kitabnya Asyifa, bahwa sekelompok orang telah mendatangi Sa'dun Khaulani rah.a. Mereka bercerita bahwa orang-orang dari suku Kutamah telah membunuh seorang dan mencoba untuk membakarnya. Sepanjang malam jenazah dibakar di dalam api. "Tetapi anehnya, api itu tidak dapat membakarnya sedikit pun, bahkan badannya tetap putih."
Sa'dun rah.a berkata, "Mungkin ia telah menaikkan haji tiga kali. Orang-orang berkata 'Benar, ia telah menunaikan ibadah haji sebanyak tiga kali. Kemudian Sa'dun rah.a berkata, "Telah sampai kepadaku hadis yang bunyinya, Barang siapa menunaikan ibadah haji satu kali berarti ia telah menunaikan kewajibannya. Bila ia pergi haji untuk kedua kalinya, maka telah mengutangi Allah dan bila menunaikan haji untuk ketiga kalinya maka Allah mengharamkan kulit dan rambutnya dari api."