IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Menteri Haji dan Umrah Saudi Dr.Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa Kerajaan menyambut semua Muslim yang datang dari luar negeri untuk melakukan umroh ketika pihak berwenang memulai fase ketiga dimulainya kembali haji di tengah pandemi virus corona baru.
Dilansir dari Asharq Al-Aswat, Rabu (21/10), Arab Saudi secara bertahap mengizinkan jamaah umroh untuk melanjutkan ritualnya, memperkenalkan rencana tiga fase yang mematuhi protokol kesehatan untuk memastikan keselamatan mereka selama perjalanan suci mereka.
Kerajaan telah mengizinkan warga dan penduduk untuk mulai melakukan umroh pada 4 Oktober dengan kapasitas 30 persen, atau 6.000 jamaah per hari. Ini akan dibuka untuk Muslim dari luar negeri mulai 1 November. Fase kedua dimulai pada hari Ahad. Tidak ada kasus virus yang dilaporkan di antara para peziarah. Benten mengatakan bahwa membuka umroh untuk orang asing akan menjadi acara terbesar di dunia di tengah pandemi.
Ia menambahkan, aplikasi ponsel, Eatmarna, akan didedikasikan untuk jamaah yang datang dari luar negeri. Setiap kedatangan akan diuji virus korona dan kemudian mereka akan diangkut secara berkelompok ke Masjidil Haram di kota suci Makkah. Mereka akan memiliki jalur terpisah untuk diikuti dan lokasi khusus tempat mereka akan melakukan ritual.
Perusahaan yang menerbangkan jamaah umroh dari negara mereka sendiri akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka menerapkan semua tindakan pencegahan kesehatan, kata Benten.
Kementerian Haji dan Umrah sedang mengkoordinasikan upayanya dengan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan Umrah tahap ketiga. Benten mengatakan aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna sangat membantu dalam memantau jamaah dan memastikan keamanan mereka di wilayah Saudi.
Dia mengatakan pihak berwenang sedang memantau jamaah haji sebelum kedatangan mereka di Masjidil Haram dan mereka akan ditindaklanjuti bahkan setelah mereka menyelesaikan umroh. Menteri juga memuji kesadaran para peziarah itu sendiri dan kepatuhan mereka terhadap pedoman kesehatan, yang membantu menghindari wabah.
Kepala Kepresidenan Dua Masjid Suci Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan bahwa tidak ada kasus virus yang dilaporkan di antara para jemaah haji.
Arab Saudi telah menerima pujian dari dalam dan luar negeri atas keberhasilan organisasi dan pencegahan kesehatannya, tambahnya.