IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maputo, Mozambik, mengatakan tengah melakukan upaya untuk membuka peluang ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke negara di Afrika Timur tersebut.
"Yang akan saya lakukan, dan sudah pula dilakukan oleh KBRI Maputo selama ini, [...] seperti kajian untuk akses pasar bagi produk-produk UMKM Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Mozambik dan Malawi Herry Sudrajat dalam pemaparan secara virtual, Kamis (22/10).
"Juga melakukan pertemuan dengan potential buyers dan terutama distributor, saya kira penting bagaimana kita meyakinkan distributor di sana untuk mencoba barang-barang Indonesia," ujar Herry.
Herry, yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September 2020, mengatakan bahwa selama ini beberapa produk Indonesia sudah masuk Mozambik namun melalui distributor di Afrika Selatan.
Pada Agustus 2019, Indonesia telah menandatangani perjanjian dagang istimewa (preferential trade agreement/PTA) dengan Mozambik, yang kemungkinan dapat mulai berlaku awal tahun 2021.
Dengan perjanjian itu, akan ada 217 produk Indonesia yang mendapat penurunan bea masuk.
"Tentu dengan PTA ini kami berharap Mozambik akan menjadi hub bagi barang-barang Indonesia, tidak hanya untuk pasar Mozambik tetapi juga untuk pasar negara-negara di sekitarnya," kata Dubes Herry.
Saat ini, komoditas ekspor utama Indonesia ke Mozambik adalah minyak kelapa sawit, dengan kuantitas 130.971 ton pada tahun 2019 --lebih dari setengah dari total impor minyak kelapa sawit Mozambik sebanyak 247.000 ton.
Sementara itu, peluang bagi UMKM Indonesia untuk mengekspor ke Mozambik, menurut Herry, antara lain berupa produk pakaian wanita, sepatu, dan furnitur --sejumlah jenis produk dengan angka impor yang tinggi di Mozambik.
"Saya yakin UMKM kita mampu mengisi pasar ini [...] secara kualitas, produk Indonesia tidak kalah bersaing," kata dia.