Ahad 25 Oct 2020 12:26 WIB

Aplikasi Umrah Kementerian Haji Keluarkan 650.000 Izin

Sejauh ini, lebih dari 165 ribu jamaah telah melakukan umrah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Haji dan Umrah sejauh ini telah mengeluarkan lebih dari 650.000 izin Umrah elektronik.
Foto: AP/HOGP/Saudi Ministry of Hajj and Umrah
Kementerian Haji dan Umrah sejauh ini telah mengeluarkan lebih dari 650.000 izin Umrah elektronik.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Haji dan Umrah sejauh ini telah mengeluarkan lebih dari 650.000 izin Umrah elektronik. Seorang pejabat kementerian menyebut data ini merupakan terbaru, 23 Oktober.

Kerajaan Saudi secara bertahap mempersiapkan diri memasuki fase ketiga dimulainya kembali umrah. Rencananya, tahap ini akan dimulai 1 November.

Baca Juga

Di fase ketiga ini, 20.000 jamaah setiap hari dapat melakukan umrah di tengah langkah-langkah jarak sosial yang ketat. Tujuan pengaturan ini untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19 yang telah mengalami peningkatan tajam dalam pemulihan.

Wakil Menteri di Kementerian Haji dan Umrah, Dr Amr Al-Maddah, dalam wawancara Skype dengan saluran TV Al-Ekhbariya mengatakan aplikasi Eatmarna telah diunduh lebih dari 2,5 juta kali dan menerima 1,2 juta pendaftaran.

Al-Maddah mengatakan, kesempatan jamaah bisa mengajukan izin baru menunaikan umrah tergantung pada ketersediaan kuota yang diizinkan masuk ke Masjidil Haram. Sesuai dengan rencana dimulainya kembali Umrah secara bertahap, tujuan utama aplikasi ini adalah mengatur jumlah jamaah yang tersedia di Masjidil Haram.

"Jadi, jamaah tidak bisa mendaftar atau memesan umrah lagi sampai dia selesai dengan pendaftarannya yang sebelumnya, itu terjadi karena permintaan izin umrah yang tinggi saat ini,” katanya dilansir di Arab News, Ahad (25/10).

Dia mengatakan, jamaah yang telah diberi izin umrah tetapi kemudian menemukan fakta jika mereka mengalami gejala Covid-19 atau bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, dapat membatalkan pendaftaran mereka.

Sejauh ini, ia menyebut lebih dari 165.000 jamaah telah melakukan umrah dan lebih dari 200.000 orang telah shalat di Masjidil Haram. Ratusan ribu orang ini diklaim tidak dapat melakukan ritual atau menjalankan shalat di Masjidil Haram jika kasus virus Covid-19 belum turun ke tingkat yang wajar.

"Ketika jamaah haji yang mengunjungi tempat suci mengikuti langkah-langkah pencegahan kesehatan, ini membantu menjaga kendali dan memungkinkan umat Islam lainnya melakukan ritual mereka," kata dia.

Pada tahap ketiga, yang dimulai pada 1 November, jamaah dari luar negeri akan diizinkan melakukan umrah dengan kapasitas penuh yakni 20.000 jamaah. Saudi juga mengizinkan 60.000 jamaah shalat setiap harinya.

Tahap keempat juga telah ditentukan Kerajaan Saudi, dimana pelaksanaan shalat maupun umrah di Masjidil Haram akan kembali normal, ketika semua risiko Covid-19 telah hilang.

Arab Saudi  mengumumkan 17 kematian baru terkait Covid-19, menjadikan korban tewas mencapai 5.281 orang, Sabtu (24/10). Ada 395 kasus baru yang dilaporkan Kerajaan, yang berarti 334.552 orang sekarang telah tertular penyakit tersebut. 8.276 dilaporkan merupakan kasus aktif dan 788 di antaranya dalam kondisi kritis.

Menurut Kementerian Kesehatan, 85 dari kasus baru ini tercatat berada di Madinah, 37 di Riyadh, dan 32 di Makkah. Selain itu, 417 pasien telah pulih dari Covid-19, menjadikan jumlah total pemulihan di Kerajaan 330.995 pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement