IHRAM.CO.ID, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi berencana kembali menyambut jamaah umrah dari luar pada 1 November. Terminal Haji dan Umroh di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, telah memulai persiapan menerima jamaah umroh asing setelah vakum hampir delapan bulan.
CEO perusahaan yang mengoperasikan lounge haji dan umroh di bandara tersebut, Adnan al-Saqqaf, mengatakan pihaknya telah menyiapkan mekanisme guna menerapkan tindakan pencegahan membendung penyebaran virus Covid-19. Tindakan ini berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang telah disetujui.
"Kami telah melakukan semua pengaturan pencegahan, termasuk menjaga jarak fisik antara jamaah di dalam terminal maupun di loket," kata dia dilansir di 5pillars UK, Ahad (25/10).
Ia juga menyebut para pekerja berada pada tingkat kesiapan tertinggi, meski kenyataannya tidak banyak jamaah yang diharapkan datang pada gelombang pertama tahap ketiga. Jumlah jamaah yang diizinkan menjalankan umrah diprediksi akan meningkat secara bertahap selama periode waktu tertentu.
Al-Saqqaf juga mengatakan akan ada pemisahan antara pintu masuk dan keluar jamaah serta area lainnya. Semua fasilitas tersebut akan siap menerima jamaah mulai pekan depan.
Diberitakan sebelumnya, peziarah asing akan diizinkan memasuki Kerajaan selama tahap ketiga dimulainya kembali layanan Umrah secara bertahap, efektif mulai 1 November. Sekitar 20 persen dari kapasitas Masjidil Haram di Makkah diakomodasikan untuk jamaah domestik dan asing selama fase ketiga.
Sejauh ini, 120 ribu jamaah umrah telah melakukan umroh. Sebanyak 45 ribu orang telah melakukan sholat di Masjidil Haram selama tahap kedua yang secara bertahap dimulai sejak 18 Oktober.
"Tahap pertama berhasil diselesaikan Sabtu (17/10) lalu, di mana kami menerima lebih dari 125 ribu jamaah. Fase pertama hanya fokus umrah, tidak ada sholat,” kata Wakil Sekretaris Kementerian Haji dan Umroh, Dr Amr Al-Maddah.
Dia mengatakan, dalam tahap kedua ini, Masjidil Haram telah menerima 40 ribu jamaah shalat dan 15 ribu jamaah umroh.
Al-Maddah menekankan tidak ada izin umroh dan kunjungan kecuali melalui aplikasi resmi yang dikeluarkan Kerajaan. Umat Muslim harus waspada terhadap aplikasi dan platform palsu yang bertujuan untuk menipu jamaah.
Kementerian Haji dan Umrah telah meluncurkan sebuah aplikasi guna membantu memfasilitasi ibadah umrah bagi mereka yang ingin mengunjungi masjid suci Kerajaan, di tengah pandemi Covid-19. Pelaksanaan umroh dan proses pendaftaran dilakukan sambil menjaga langkah-langkah kesehatan yang ketat.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan 385 kasus virus Covid-19 baru pada Selasa (20/10). Dengan penambahan ini, 342.968 orang tercatat telah tertular penyakit tersebut. Ada 16 kematian lain yang dilaporkan pada hari yang sama, menjadikan korban tewas di Kerajaan 5.217 orang.