IHRAM.CO.ID, JEDDAH – Vaksin virus corona jenis baru 2019 (Covid-19) yang diproduksi Sinovac China akan diberikan kepada pasien Saudi setelah melewati uji klinis tahap ketiga. Namun demikian, pemberian vaksin tetap ditangguhkan sampai disetujui oleh Otoritas Makanan dan Obat Kerajaan Arab Saudi.
Dilansir di Arab News, Sabtu (31/10), King Abdullah International Medical Research Center (KAIMRC) menandatangani perjanjian dengan Sinovac Biotech China untuk menerima vaksin Covid-19 untuk didistribusikan kepada sekitar 7.000 petugas kesehatan. Vaksin tersebut telah lulus uji coba tahap ketiga di Pusat Pengawal Nasional Raja Abdullah.
“Sejauh ini tidak ada komplikasi kesehatan atau reaksi alergi pada mereka yang telah mencoba vaksin, kecuali demam atau migrain ringan, tetapi itu normal jika vaksinasi diberikan dengan virus apa pun,” kata Kepala Departemen Biomolekul dan Sitogenetika Aref Al-Amri.
Unit vaksin KAIMRC termasuk di antara 10 badan global yang dipilih untuk menguji dan mengevaluasi beberapa vaksin sebagai bagian dari aliansi internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Seperti CEPI dan NIBSC.
Sementara itu, Arab Saudi melaporkan 20 kematian baru terkait Covid-19 pada Jumat, (30/10). Angka itu meningkatkan jumlah kematian menjadi 5.383 orang dan terdapat 398 kasus baru yang dilaporkan di Kerajaan yang berarti kasus yang ada sudah mencapai 346.880 orang. Hingga kini terdapat 8.088 kasus aktif, dan 766 di antaranya dalam kondisi kritis.
Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, terdapat 53 dari kasus baru yang tercatat berada di Riyadh, sementara Makkah 32 orang dan Jeddah 37 orang. Kementerian juga mengumumkan bahwa 404 lebih pasien telah pulih dari virus, sehingga total pemulihan di Kerajaan menjadi 333.409.
Adapun di sisi lain, terdapat 56.255 uji reaksi berantai polimerase yang dilakukan pada hari terakhir, sehingga jumlah uji total menjadi lebih dari 8 juta orang.