IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memberangkatkan 360 jamaah umroh perdana asal Indonesia di masa pandemi Covid-19, Ahad (1/11). Amphuri berharap penyelenggaraan umroh kali ini dapat berjalan lancar dengan memenuhi protokol kesehatan.
Kabid Umrah Amphuri Zaky Zakaria menyebut jamaah umroh kali ini mayoritas berasal dari pengurus travel umroh se-Indonesia. Mereka berangkat dalam rombongan umroh perdana ini untuk meninjau langsung pelaksanaan umroh di masa pandemi.
"Yang berangkat 360 orang mayoritas penyelengga atau pengurus travel. Mereka ingin cek langsung umroh kala pandemi dari kenyamanan dan keselamatan seperti apa," kata Zaky pada Ihram.co.id, Ahad (1/10).
Jamaah umroh ini wajib melalui segala protokol kesehatan yang diperlukan sebelum dan setibanya di Arab Saudi. Mereka wajib tes PCR sebelum berangkat dan saat tiba di Saudi serta sekembalinya ke Indonesia. Mereka juga wajib menjalani karantina selama melalui proses tersebut.
Selama proses umroh dari mulai keberangkat hingga kepulangan, jamaah harus menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. "Protol kesehatan wajib ditaati semuanya. Jamaah ini sudah karantina sehari sebelumnya di Jakarta karena harus tes PCR," ujar Zaky
Pemerintah Arab Saudi berencana mulai menerima kedatangan jamaah umroh dari luar negaranya mulai 1 November 2020. Kebijakan ini kembali diambil setelah sejak 27 Februari 2020, kedatangan jamaah umrah dari luar Saudi ditutup.
Bila jamaah Indonesia dibolehkan oleh Arab Saudi, pemerintah di sana memberlakukan kriteria usia, yakni 18-50 tahun yang boleh terbang ke Arab Saudi. Ini artinya hanya 44 persen dari 59.757 jamaah umroh Indonesia yang sudah mendapatkan nomor registrasi yang lolos kriteria. Sisanya, 56 persen tak lolos.
Diketahui, ada total ada 59.757 jamaah umroh Indonesia yang sudah mendapatkan nomor registrasi. Mereka sudah mendaftar di Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan sudah diinput dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
Dari jumlah itu, sebanyak 2.601 (empat persen) berusia di bawah 18 tahun dan 30.828 (52 persen) berusia di atas 50 tahun. Untuk jamaah yang memenuhi kriteria usia tersebut, sebanyak 21.418 orang sudah mendapatkan nomor porsi. Mereka adalah jamaah yang sudah melakukan pembayaran.
"Setelah penerbangan perdana ini baru diprogramkan untuk jamaah yang belum berangkat yang sekitar 59 ribu itu," ucap Zaky.