Senin 02 Nov 2020 04:50 WIB

Merengkuh Pahala ke Makkah di Tengah Ancaman Covid-19

Calon jamaah umroh Indonesia sudah tak sabar beribadah ke Tanah Suci.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Merengkuh Pahala ke Makkah di Tengah Ancaman Covid-19. Calon Jamaah umroh berjalan menuju pintu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.
Foto:

Fadli yang berangkat umroh mengenakan batik itu mengaku sudah mengikuti tes PCR dan hasilnya negatif. Sehingga segala persyaratan administrasi keberangkatannya lengkap.

"Ini jadi umroh pertama bagi saya, akan jadi pengalaman karena di tengah Covid-19. Bangga juga saya jadi rombongan perdana. Harapannya ibadah ini berjalan lancar," ujar pria berusia 21 tahun tersebut.

Fadli menganggap keberangkatan umrohnya sangat spesial karena selang sehari dari ulang tahunnya. Ini juga merupakan umroh perdananya. Ia berharap bisa tetap fokus beribadah disana tanpa khawatir tertular Covid-19.

"Keberangkatan kali ini seperti hadiah ulang tahun dari Allah. Bersyukur sekali bisa terpilih kesana karena nggak semua orang bisa," ucap Fadli.

photo
Calon Jamaah umroh menunggu keberangkatan ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19. - (REPUBLIKA)

Fadli tak berangkat seorang diri karena ditemani ibunya Erma Zein. Erma menceritakan berangkat umroh perdana ini bermula dari tawaran rekannya di Kano Mas.

Perempuan berusia 49 tahun tersebut tak pikir panjang saat ada tawaran itu. Erma tahu ada aturan melarang jamaah umroh berusia lebih dari 50 tahun selama pandemi. Peluang ke Tanah Suci itu direngkuh Erma.

Erma lalu segera memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan untuk umroh di masa pandemi. Selain uang sekitar 30 juta, Erma dan Fadli perlu menyiapkan dokumen dan fisik prima.

"Ini terhitung dadakan dan sudah kangen ke Makkah. Begitu ada info itu saya mikir kapan lagi bisa kesana apalagi takut besok-besok umur sudah tidak cukup kalau aturannya nggak berubah," ujar Erma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement