IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) rencananya memberangkatkan 360 jamaah umrah perdana asal Indonesia pada Ahad (1/11). Namun lantaran terganjal sejumlah masalah, ada 43 jamaah umroh yang batal terbang.
Kabid Umrah Amphuri Zaky Zakaria Anshary menyebut dari data terakhir yang dipublikasi pada Senin (2/11), hanya 317 jamaah resmi yang berangkat umroh. Mayoritas dari mereka ialah pemilik dan pengurus Travel. Sebagiannya lagi ada jamaah umroh travel Amphuri dan lainnya.
"Mereka (pengurus Travel) akan cek dan melihat langsung kondisi umroh masa pandemi berikut regulasi dan tantangannya demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan jamaah yang akan mereka berangkatkan nantinya," kata Zaky dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (2/11).
Zaky mengonfirmasi ada sebagian jamaah umroh yang batal berangkat kemarin dari Indonesia karena beberapa faktor. Zaky belum memberi tanggapan perihal nasib mereka apakah bisa berangkat di kloter umroh berikutnya atau tidak.
Republika mendapat informasi dari 43 jamaah yang batal berangkat, 12 di antaranya positif Covid-19 sesuai hasil tes PCR. Sedangkan jumlah jamaah yang batal berangkat karena belum keluarnya visa dan tiket belum bisa dikonfirmasi.
"Ada yang karena keterlambatan visa keluar, hasil PCR belum keluar dan keterlambatan tiket. Rata-rata faktor semua karena persiapan yang kurang memadai. Untuk jumlah berapa-berapanya belum ada," ujar Zaky yang juga Dirut PT. Khazzanah Al Anshary itu.
Diketahui, rombongan umrah perdana Indonesia dijadwalkan terbang pukul 11.00 WIB. Namun dari pantauan Republika di lokasi, penerbangan tertunda nyaris dua jam. Alasannya karena keterlambatan pengiriman dokumen tercetak hasil tes PCR untuk sebagian jamaah. Beruntung pada akhirnya pihak maskapai menerima dokumen hasil tes PCR dalam format PDF.
Selama dua jam itu, sebagian jamaah terlihat harap-harap cemas. Mereka khawatir batal berangkat karena keterlambatan dokumen. Proses tes PCR memang terbilang mendadak baru diurus pada Sabtu (31/10) seiring mendadaknya informasi jatah umroh bagi Indonesia dari Saudi.