IHRAM.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS di depan mata usai hasil perhitungan suara di Michigan dan Wisconsin. Suara dari dua negara bagian itu kembali ke tangan Partai Demokrat setelah terlepas empat tahun lalu dan secara dramatis membalikkan keadaan yang mempersempit jalan Donald trump untuk terpilih kembali.
Selama perhitungan suara di hari pemungutan 3 November, belum ada satupun kandidat yang berhasil meraih 270 suara elektoral untuk masuk Gedung Putih. Namun, kemenangan Biden di negara bagian Great Lakes membuatnya memiliki 264 suara elektoral, yang artinya dia hanya butuh satu kemenangan negara bagian lagi untuk menjadi presiden.
Biden yang meraih lebih dari 71 juta suara, terbanyak dalam sejarah, tidak mau mengklaim kemenangan dini. Dia mengatakan berharap menang presiden. "Saya akan memerintah sebagai Presiden Amerika. Tidak ada negara bagian merah atau biru ketika saya menang. Hanya Amerika Serikat," ujarnya.
Pernyataannya itu kontras dengan Trump yang pada Rabu dini hari telah mengklaim kemenangan Pilpres meski jutaan surat suara belum dihitung. Melihat hasil suara, Tim Kampanye Trump meminta perhitungan ulang dilakukan dengan menggugat secara hukum di Pennsylvania dan Michigan.
BACA JUGA: Bantu Azerbaijan, PM Armenia Tuding Israel Gabung Turki