IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pengusaha wanita Indonesia, Ita Puspitawati Jayadi mengaku tak percaya dengan keberuntungannya saat mengetahui akan berangkat ke Makkah.
"Saya merasa sangat diberkahi bisa menunaikan umroh. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan," kata Ita dilansir di Arab News, Jumat (6/11).
Dia akan berangkat pada 8 November dengan seorang rekan perempuan dari biro perjalanan umrohnya. Ita berharap dapat melihat peraturan baru yang diterapkan oleh Arab Saudi untuk memfasilitasi jamaah perempuan.
"Ada banyak teman dan klien wanita yang mengatakan mereka ingin mendengar pengalaman saya sebagai jamaah wanita dalam situasi saat ini," kata dia.
Ita mengatakan, baik otoritas Indonesia maupun Saudi melakukan yang terbaik untuk melindungi jamaah. Jamaah umroh lainnya dari Indonesia, Budi Firmansyah mengatakan otoritas Saudi telah membuat pengaturan yang mengesankan untuk melindungi jamaah. Dia juga melihat sekelompok petugas imigrasi wanita di bandara.
"Ini adalah pertama kalinya saya melihat pasukan imigrasi Saudi yang semuanya perempuan," kata dia.
Kurang dari setengah dari 56 ribu orang Indonesia, yang berencana umroh diizinkan melakukan perjalanan karena batasan saat ini.
"Kami memperbarui daftar mereka yang termasuk dalam kelompok 42 persen. Hambatan utamanya adalah keluarga dengan orang tua atau pasangan lansia yang tidak dapat bepergian bersama karena banyak dari mereka berusia di atas 50 tahun," kata Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur.
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Saudi karena telah melanjutkan umroh bagi jamaah internasional. Ia berterima kasih Arab Saudi memilih Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara pertama yang diizinkan mengirim jamaah.
https://www.arabnews.com/node/1759146/saudi-arabia