Senin 09 Nov 2020 05:10 WIB

Indonesia-Chile Persiapkan MoU Jaminan Produk Halal

Mou jaminan produk halal disiapkan Indonesia-Chile.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Indonesia-Chile Persiapkan MoU Jaminan Produk Halal. Foto: Ilustrasi Sertifikasi Halal.
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Indonesia-Chile Persiapkan MoU Jaminan Produk Halal. Foto: Ilustrasi Sertifikasi Halal.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Chile akan menandatangani nota kesepahaman atau MoU di bidang Jaminan Produk Halal (JPH). Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara.

MoU akan ditandatangani kedua pihak dalam gelaran Indonesia-Latin America and Caribbean (INA-LAC) Business Forum atau Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia 2020. Forum ini diinisiasi untuk memfasilitasi pemangku kepentingan dari kedua wilayah, guna meningkatkan hubungan perdagangan.

Baca Juga

Kegiatan tersebut rencananya digelar di Jakarta, 9-11 November 2020. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dijadwalkan hadir dalam forum INA-LAC ini.

"Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari proses komunikasi intensif yang telah kita lakukan dengan Negara Latin America dan Caribbean, khususnya pada pertemuan di tahun 2019 yang dilaksanakan di Denpasar, Bali. Tujuannya untuk meningkatkan hubungan perdagangan produk halal kita," ucap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Sukoso, Senin (9/11).

Dari pembicaraan kedua belah pihak, Indonesia menekankan pentingnya kehalalan produk, utamanya dalam rencana membangun hubungan perdagangan dengan negara-negara Latin dan Caribbean di mana 62 persen wilayah Asia Pasifik merupakan pangsa pasar halal dunia.

Tak hanya itu, Sukoso juga menyebut Indonesia merupakan pemain besar dalam hal pasar halal dunia. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara dengan berpenduduk Muslim terbesar di Dunia.

Saat ini, halal sudah menjadi trend global. Konsumsi produk halal terus meningkat dan tidak hanya dilakukan kalangan Muslim, namun juga masyarakat non-muslim di dunia.

"Saat ini produk halal bukan hanya untuk negara dengan penduduk Muslim saja. Sebab halal sudah menjadi gaya hidup global," lanjut Sukoso.

Forum INA-LAC disebut akan menjadi tonggak sejarah peningkatan jaminan produk halal Indonesia-Amerika Latin. Hal ini menyusul ditandatanganinya MoU kerja sama JPH antara kedua pihak.

Sebelumnya, dalam gelaran Indonesia International Halal Dialogue (IHD) 2020 yang diadakan BPJPH pada akhir Oktober lalu, Duta Besar RI untuk Chile, Muhammad Anshor, juga menyatakan jika halal menjadi perhatian dan prioritas pemerintah Indonesia. Tujuan utamanya, ekspansi ekspor terutama ke negara dengan penduduk Muslim besar di dunia.

Perkembangan trend halal di Amerika Latin pun disebut mengalami peningkatan. Pemahaman mengenai sertifikasi halal cukup meluas di kawasan Amerika Latin.

"Minat dan prioritas pemerintah untuk ekspansi produk ke negara-negara Muslim, selain juga untuk tourism dan pelayanan bagi komunitas Muslim di negara masing-masing," kata Anshor.

Pemahaman dari sertifikasi halal di Amerika Latin, di antaranya bertujuan untuk menarik minat konsumen Muslim di negara setempat, menjamin keamanan makanan untuk konsumsi manusia dan memperkuat kepercayaan konsumen.

Tak hanya itu, sertifikasi halal dinilai memberikan pengakuan global sekaligus sebagai kunci sukses ekspansi pasar ekspor produk ke negara lain.

Sertifikasi halal di Amerika Latin saat ini dilakukan oleh sejumlah lembaga sertifikasi halal yang dikelola non-governmental. Beberapa di antaranya, Instituto Halal di Mexico, Certvalue yang beroperasi di Argentina-Brazil-Peru-Chile-Mexico, Fambras Halal di Brazil, Integrated Assessment Services (IAS) yang beroperasi di sejumlah negara di Amerika Latin, Chili Halal di Chile.

Di sejumlah negara di Amerika Latin, terdapat pula Islamic Centres yang dapat berperan juga untuk melakukan audit dan mensertifikasi halal produk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement