IHRAM.CO.ID, YANGON -- Menjelang pemilu di Myanmar pada 8 November, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah menyatakan harapannya bahwa pemungutan suara tersebut akan membantu memajukan 'pembangunan berkelanjutan yang inklusif' di seluruh negeri.
Selain menyerukan proses pemilihan yang "damai tertib dan kredibel" dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Guterres juga mengungkapkan harapannya bahwa mereka dapat membawa pengungsi Mynmar kembali dengan aman dan bermartabat.
Pada Agustus 2017, ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri dari operasi militer besar-besaran yang menargetkan sebagian besar minoritas Muslim, yang berada di negara bagian Rakhine utara Myanmar. Mereka mencari perlindungan di seberang perbatasan di negara tetangga Bangladesh.
Guterres juga mencatat dengan keprihatinan bahwa konflik bersenjata sedang berlangsung di banyak daerah di Myanmar. Ini misalnya terjadi bentrokan yang semakin intensif di negara bagian Rakhine dan Chin, yang terus menimbulkan banyak korban pada warga sipil yang rentan.
"Akses kemanusiaan tanpa hambatan bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitranya tetap penting," kata Guterres, sebelum memperbarui seruannya untuk gencatan senjata nasional seperti dilansir Saudigazette.
"Ini akan memungkinkan semua orang untuk fokus memerangi pandemi COVID-19," kata kepala PBB kembali.
"Pada saat kritis bagi rakyat Myanmar ini, Sekretaris Jenderal menegaskan kembali dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengejar kehidupan yang bermartabat dan damai." - Berita PBB