Senin 09 Nov 2020 09:39 WIB

Sisa Warisan Islam di Madrid yang Berupaya Tetap Dijaga

Upaya untuk memulihkan dan melindungi warisan Islam di Madrid telah meningkat

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Sisa warisan Islam di Madrid
Foto: Middle East Eye
Sisa warisan Islam di Madrid

IHRAM.CO.ID, MADRID – Madrid adalah salah satu kota di Eropa yang menjadi saksi adanya peradaban Islam selama lebih dari tujuh abad. Namun, warisan dan sejarah Islam di Madrid saat ini berjumlah sedikit dan sulit ditemukan. Beberapa organisasi telah bertekad untuk menjaga sisa peninggalan Islam Yayasan Kebudayaan Islam Spanyol (FUNCI).

Upaya untuk memulihkan dan melindungi warisan Islam di Madrid telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir yang sebagian besar di bawah arahan FUNCI. Sekretaris Jenderal Yayasan, Encarna Gutierrez mengatakan yayasan dikembangkan dengan keyakinan bahwa Spanyol perlu merangkul warisan multi budayanya dan pendidikan perlu berperan dalam pengakuan budaya Islam.

Pada 2017, yayasan bermitra dengan Complutense University of Madrid untuk mendirikan Pusat Studi Islam Madrid (CEMI). CEMI mempromosikan penelitian ilmiah dari perspektif sejarah dan arkeologi Madrid Islam abad pertengahan dan bekerja untuk melindungi warisan Islam kota. Mereka yakin pemahaman yang baik tentang masa lalu Islam Madrid dapat berkontribusi pada inklusivitas dan hidup berdampingan saat ini.

“Semakin sedikit pengetahuan yang dimiliki orang, semakin mudah untuk memanipulasinya. Serta semakin mudah untuk melihat budaya dan agama lain sebagai elemen asing, bukan sebagai bagian penting dari sejarah kita,” kata Gutierrez, dilansir Middle East Eye, Ahad (8/11).

Penolakan Islam di Spanyol dapat dijelaskan oleh kurangnya pengetahuan yang dimiliki orang-orang tentang isu ini. Koordinator Ilmiah CEMI, Daniel Gil-Benumeya menjelaskan CEMI menawarkan kunjungan ke berbagai tempat kenangan Islam. Seperti situs di seluruh Madrid yang peninggalan sejarahnya tidak selalu terlihat tapi memiliki makna khusus dalam warisan Islam.

Selain itu, CEMI meluncurkan rangkaian perkuliahan yang bekerjasama dengan Museum San Isidro. Nantinya, akan ada lokakarya dan kegiatan tentang aspek warisan Andalusi Madrid termasuk keahlian memasak, berkebun, keramik dan arkeologi.

Gil-Benumeya menjelaskan ada dua alasan utama yang membuat orang yang sedikit tahu tentang sejarah Islam di Madrid. Pertama, Madrid adalah ibu kota Spanyol, sehingga pemerintah merangkum gagasan tentang komunitas Spanyol, yaitu Katolik, Eropa, dan semua mitosnya.

Dia mengatakan pada 1561, Raja Felipe II menjadikan Madrid sebagai kursi permanen istananya. Ini dilakukan setelah material kota dan simbolis masa lalu abad pertengahan dihapus untuk membangun ibu kota yang layak bagi kekaisaran.

Bagian dari proses ini melibatkan penemuan beberapa mitos heroik yang berkaitan dengan sejarah Madrid. Di sana ditemukan asal-usul Islam yang dijelaskan secara radikal.

“Narasi ini tidak dapat dipertahankan dari sudut pandang ilmiah, tetapi berasal dari imajinasi populer dan direproduksi oleh media dan institusi negara,” kata Gil-Benumeya.

Kedua, penggambaran visual Andalusia sebagian besar tidak ada. Misal, di Cordoba dan Granada di selatan, masa lalu Islam di kota-kota tersebut tidak mungkin disembunyikan. Sementara di Madrid, sebagian besar para peneliti harus mencari tanda warisan Andalusi yang jumlahnya minim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement