IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Imam besar yang juga ulama paling senior di Al-Azhar Sheikh Ahmed Al-Tayyeb meminta agar setiap orang berhenti menggambarkan terorisme sebagai Islam.
"Setiap orang harus segera berhenti menggunakan deskripsi itu (terorisme sebagai Islam) karena itu menyakiti perasaan Muslim di seluruh dunia, dan itu adalah deskripsi yang bertentangan dengan kebenaran yang diketahui semua orang," jelasnya dilansir dari Arabnews, Ahad (8/11).
Ia pun berjanji akan menuntut mereka yang menghina Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ia akan membawanya ke pengadilan internasional.
"Kami akan melacak mereka yang menghina nabi mulia kami di pengadilan internasional, bahkan jika kami menghabiskan seluruh hidup kami untuk melakukan itu," katanya.
Ia mengatakan Muslim di seluruh dunia menolak terorisme yang bertindak atas nama agama dan mereka menegaskan bahwa Islam dan nabinya tidak bersalah dari terorisme apa pun. Ia juga menegaskan, teroris tidak mewakili Muslim dan Muslim tidak bertanggung jawab atas tindakan teroris. Ia ingin para pemimpin Eropa sadar bahwa perbuatan buruk bisa dilakukan oleh setiap umat di berbagai agama. Oleh karena itu, tidak adil jika menyalahkan Islam dan Umat Islam seluruhnya atas apa yang terjadi.
“Pelanggaran ada di antara pengikut setiap agama dan di berbagai sistem. Jika kita mengatakan bahwa Kristen tidak bertanggung jawab atas insiden Selandia Baru, maka kita juga harus mengatakan bahwa Islam tidak bertanggung jawab atas teror orang-orang yang berperang atas namanya,” katanya, merujuk pada penembakan di masjid Christchurch tahun 2019.