Selasa 10 Nov 2020 12:07 WIB

India Tetapkan Penerbangan Pertama Haji 2021 pada Juni

Rencananya, penerbangan pertama pelaksanaan ibadah haji 2021 dimulai 26 Juni.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jamaah asal India
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah asal India

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India telah memberikan izin untuk mengatur pelaksanaan ibadah haji. Rencananya, penerbangan pertama pelaksanaan ibadah haji 2021 dimulai 26 Juni.

Komite Haji India telah mengumumkan Rencana Aksi Haji 2021, Kamis (5/11). Jamaah haji dari India yang nantinya diizinkan melakukan perjalanan ke Arab Saudi akan dipilih melalui undian. Undian ini rencananya dilaksanakan dua kali, bulan Januari dan Juli.

Komisi Haji juga menegaskan, untuk pelaksanaan haji 2021 nanti, hanya segelintir yang akan diizinkan. Termasuk di dalamnya ada batas usia, yakni 18-65 tahun.

Dilansir di DNA India, Selasa (10/11), bagi Muslim India yang ingin melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, wajib mengisi formulir aplikasi haji. Formulir tersedia mulai 7 November dan batas terakhir penyerahan formulir adalah 10 Desember.

Jika formulir aplikasi yang diajukan ternyata melebihi kuota yang telah dipersyaratkan, maka pada Januari 2021 akan dilakukan pengundian. Jamaah yang bisa berangkat akan diseleksi terlebih dahulu.

Tak hanya itu, Komisi Haji juga menyebut biaya untuk ibadah haji tahun depan juga mengalami peningkatan. Jamaah yang terpilih harus menyetor 150.000 Rupee atau Rp 28,4juta sebagai angsuran pertama, dibanding sebelumnya yaitu 81.000 Rupee atau Rp 15,3juta.

Meski dipastikan ada kenaikan biaya, Panitia Haji belum mengumumkan pengeluaran total haji. Para peziarah akan mulai berangkat dari India pada 26 Juni, dan penerbangan terakhir akan berangkat dari India pada 13 Juli.

Diketahui sebelumnya, pelaksanaan haji 2020 dibatalkan karena menyebarnya pandemi Covid-19. Tahun ini, puncak ibadah haji berlangsung pada 31 Juli.

Bagi umat Muslim, ibadah haji merupakan bagian penelusuran kembali langkah terakhir Nabi Muhammad. Tak hanya itu, haji juga menjadi bentuk penghormatan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement