IHRAM.CO.ID, PALESTINA -- Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erakat, meninggal pada Selasa (10/11) setelah terinfeksi virus corona. Seorang anggota senior partai Fatah mengatakan, Erakat meninggal pada usia 65 tahun.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengungkapkan begitu berduka atas kepergian temannya tersebut. Ia menggambarkan kematian sang negosiator veteran Palestina akibat komplikasi Covid-19 itu sebagai kehilangan besar bagi rakyatnya.
"Kepergian seorang saudara dan teman, pejuang luar biasa, Dr. Saeb Erakat, adalah kehilangan besar bagi Palestina dan rakyat kami, dan kami sangat sedih," kata Abbas dalam sebuah pernyataan tak lama setelah kematian Erakat diumumkan, dilansir di Al Arabiya, Rabu (11/11).
Juru bicara Palestina selama beberapa dekade itu dikonfirmasi terinfeksi virus corona pada 8 Oktober 2020. Sebelumnya pada 2017, ia menjalani transplantasi paru-paru di Amerika Serikat, yang menekan sistem kekebalannya.
Pekan lalu, dia dilarikan dari rumahnya di kota Tepi Barat Jericho menuju Hadassah Medical Center di Israel. Dokter kemudian menempatkannya dalam ruangan dengan ventilator dan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis setelah kondisinya memburuk.
Erakat pernah berperan sebagai kepala negosiator dalam pembicaraan damai yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dengan Israel yang runtuh pada 2014. Dia merupakan sekretaris jenderal PLO dan anggota faksi paling kuat dari Fatah.
Erakat juga dikenal sebagai pendukung kuat dari solusi dua negara dari konflik dengan Israel dan seorang yang tajam kritiknya terhadap kebijakan permukiman di tanah yang diduduki yang menurutnya dapat menghancurkan prospek untuk Palestina yang layak.