IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah yayasan budaya berbasis di Istanbul, Hrant Dink, meluncurkan aplikasi bernama KarDes awal 2020. Aplikasi ini dibuat guna menyampaikan peristiwa sejarah serta budaya yang ada di sekitar kota.
Dari sekian tempat bersejarah yang ada di sekitar Istanbul, Turki berikut lima lokasi yang bisa menjadi rekomendasi saat ingin mengunjungi kota penuh warisan budaya dan sejarah ini.
1. Gereja Surp Hiresdagabet
Setelah melintasi kedai kopi warna-warni, bangunan yang dipenuhi tanaman merambat, toko bergaya vintage dan bengkel kreatif, Gereja Surp Hiresdagabet merupakan salah satu tempat pemberhentian tur KarDes Balat. Balat adalah lingkungan penuh warna yang dekat dengan pusat kota Istanbul dan termasuk tur multikultural penting dalam KarDes.
Menurut aplikasi ini, nama Balat diambil dari kata Yunani yang berarti istana. Lokasi ini sudah ada sejak zaman Bizantium. Lingkungan ini menjadi rumah bagi orang Yunani, Armenia, Kurdi dan Turki selama berabad-abad.
Gereja ini dulunya adalah gereja Yunani bernama Agios Stratis. Kemudian, bangunan diserahkan pada orang-orang Armenia pada awal 1600-an di bawah kebijakan sultan Ottoman, tentang keseimbangan antara orang Yunani dan Armenia. Banyak gereja Yunani lainnya diubah menjadi masjid.
Menurut cerita lokal yang diturunkan oleh penduduk setempat dari generasi ke generasi, gereja tersebut dulunya adalah tempat penyembuhan. Seperti yang dinyatakan dalam aplikasi, "Orang buta, tunarungu, pasangan yang menginginkan anak, dan orang yang menderita segala macam masalah datang ke gereja ini untuk berdoa, membuat pengorbanan dan mengambil bagian dalam pelayanan penyembuhan."
2. Gereja Saint Mary of the Mongols
Di ujung jalan utama Balat, aroma laut memenuhi udara. Di puncak bukit yang menghadap ke Selat Bosphorus, sebuah menara tinggi berdiri dengan warna merah cerah dari balik tembok tinggi.
Bangunan ini adalah Gereja Saint Mary of the Mongol, satu-satunya gereja Bizantium yang tersisa untuk komunitas Yunani Istanbul, yang tidak pernah diubah menjadi masjid. Saat ini, bangunan tersebut terbuka untuk komunitas Ortodoks Yunani dan pengunjung lain yang kebetulan lewat.
KarDes menjelaskan nama alternatif gereja tersebut adalah "Gereja Berdarah". Nama ini disematkan mengikuti legenda yang mengklaim daerah tersebut adalah tempat pertempuran sengit ketika kota berusaha direbut oleh Ottoman.
"Darah dari mereka yang terluka dalam pertempuran di sekitar gereja mengalir menuruni lereng curam dan menuju Tanduk Emas," tulis cerita di aplikasi tersebut.
3. Sekolah Menengah Putra Yunani Fener
Berlokasi tepat di sebelah Gereja Berdarah dan memiliki eksterior hiasan seperti kastil yang megah, berdiri Sekolah Menengah Anak Laki-Laki Yunani Fener. Menurut sejarahnya, bangunan ini berdiri lebih dari lima abad.
Sebelum bangunan yang sekarang ini dibangun menggunakan sumbangan pada tahun 1881, Akademi Patriarkat berdiri di lokasi tersebut. Pendidikan berkualitas diberikan untuk anak-anak Ortodoks oleh Patriarkat, menciptakan pusat intelektual dan budaya bagi komunitas Yunani.
Oleh penduduk setempat, bangunan ini dikenal sebagai The Red Castle. Meski ukuran kelas mungkin mulai menyusut, sekolah tersebut tetap terbuka untuk komunitas Yunani dan mengajarkan kurikulum Turki di samping bahasa, sastra, serta agama Yunani.
4. Bank Ottoman
Bangunan yang kin menjadi rumah bagi ruang pameran dan penelitian Salt Gatala, Bank Ottoman diresmikan pada tahun 1892. Dalam tur Karakoy dari aplikasi KarDes, pinggiran dalam kota yang terletak di Bosphorus, Bank Ottoman adalah contoh mengesankan dari neoklasik dan arsitektur oriental.
Menurut aplikasi tersebut, pada tahun 1896 gedung kokoh ini berada di tengah "Serangan Bank Ottoman". Federasi Revolusioner Armenia kala itu berusaha mengambil alih bank untuk menarik perhatian pada ketidakadilan yang dilakukan di timur kekaisaran Ottoman.
Tak hanya itu, langkah ini diambil untuk mendapatkan dukungan perjuangan Armenia. Baik personel keamanan dan aktivis Armenia tewas dalam usaha pengambilalihan tersebut.
Di dalam Bank Ottoman bisa terasa sedikit dingin. Hal ini disebabkan bentuk bangunan yang menutup akses dari matahari di sisi Asia Istanbul yang melintasi Bosphorus.
5. Sinagoga Ashkenazi
Mendaki bukit dari titik Karakoy, terlihat feri berangkat ke sisi Asia dan Tanduk Emas Istanbul. Sinagoga Ashkenazi awal abad ke-20 terletak di antara bangunan di jalan berbatu. Pembangunannya didukung oleh Ashkenazis yang tinggal di Austria pada saat itu.
Saat menaiki tangga di seberang sinagoga dan melihat ke langit, Bintang Daud dapat terlihat dari posisi ini. Hal ini pula yang menandai sebagai tempat pemujaan orang Yahudi. Sebagai salah satu dari tiga sinagoga Ashkenazi di Istanbul, bangunan itu menjadi satu-satunya yang masih menyelenggarakan pernikahan, pemakaman dan upacara keagamaan.
Fasad bangunannya penuh hiasan dan bergaya Eropa. Sementara itu, interiornya berisi arsitektur Islam seperti kubah liontin, kubah interior, dan lengkungan berbentuk tapal kuda yang menyerupai rumah besar Ottoman.