IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Bandara Internasional Abu Dhabi sedang menguji coba penggunaan kecerdasan buatan untuk mempersingkat antrian dan mendukung jarak sosial di tengah pandemi Covid-19.
Sistem Smart Travel yang dikembangkan dalam kemitraan dengan ConvergentAI, bertujuan untuk mengoptimalkan lalu lintas penumpang melalui bandara mulai dari check-in dan imigrasi hingga boarding.
Itu terjadi ketika bandara dan maskapai penerbangan di seluruh dunia mencoba memulihkan kepercayaan penumpang dalam perjalanan udara. Karena sebelumnya kepercayaan penumpang telah rusak parah oleh pandemi Covid-19 yang telah merenggut hampir 1,4 juta jiwa di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari uji coba, penumpang tertentu yang bepergian dengan Etihad Airways akan diberi tahu tentang waktu optimal mereka untuk tiba di Bandara Internasional Abu Dhabi. Sistem baru ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan, memfasilitasi jarak sosial, dan mempersingkat antrian.
"Meminimalkan antrian di bandara adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan penumpang serta merampingkan operasi,” kata Kepala Informasi Bandara Abu Dhabi, John Barton dilansir dari Arab News, Ahad (15/11).
Bandara sudah semakin banyak menerapkan teknologi baru dari biometrik hingga pemindai tubuh untuk membantu mempercepat penumpang melalui bandara. Sekarang teknologi semacam itu semakin banyak digunakan ulang untuk meminimalkan risiko infeksi Covid-19.
"Pandemi telah mempercepat tren perubahan yang sudah bergerak sebelum pandemi," kata Antoinette Nassopoulos Erickson, Mitra Senior di Foster and Partners kepada pertemuan penerbangan virtual CAPA Live pekan lalu.
"Teknologi akan sangat penting tidak hanya untuk kesehatan dan keselamatan, tetapi juga untuk pengalaman penumpang yang lebih lancar,” ujarnya.
Bandara Internasional Abu Dhabi juga sedang mempertimbangkan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem keselamatan dan keamanannya.
"Sistem yang dilengkapi AI dapat diajarkan untuk mendeteksi aktivitas atau objek yang tidak teratur dan memberi tahu tim terkait untuk mengatasi masalah potensial dengan cepat dan efisien," kata bandara dalam sebuah pernyataan.
Sektor penerbangan Timur Tengah sangat terpukul oleh pandemi karena bandara sebenarnya lebih mengandalkan perjalanan jarak jauh internasional daripada rute domestik.
Data terbaru dari IATA untuk September 2020 menunjukkan bahwa tingkat lalu lintas penumpang turun lebih dari 88 persen dari tahun sebelumnya, terendah dari semua wilayah global. Beban penumpang hanya 36,5 persen, yang juga lebih rendah dari wilayah lain.