Senin 16 Nov 2020 14:46 WIB

Kepatuhan Jamaah Indonesia Jadi Model Umroh Selanjutnya

Hanya Pakistan dan Indonesia yang melakukan umroh pada masa pandemi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Kepatuhan Jamaah Indonesia Jadi Model Umroh Selanjutnya. Masjidil Haram menerima kedatangan jamaah umrah gelombang pertama dari luar Arab Saudi
Foto: saudigazette
Kepatuhan Jamaah Indonesia Jadi Model Umroh Selanjutnya. Masjidil Haram menerima kedatangan jamaah umrah gelombang pertama dari luar Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Ikhsan Fauzi Rahman memastikan jamaah umroh asal Indonesia taat terhadap protokol kesehatan selama di Arab Saudi. Ada tiga kelompok terbang (kloter) dengan total 359 jamaah asal Indonesia ikut umroh pada fase tiga pembukaan umroh awal November.

"Mereka bisa saja keluar hotel dan sebagainya tapi mereka memilih patuh ikut protokol," kata Ikhsan saat dihubungi, Senin (16/11).

Baca Juga

Menurut dia, kepatuhan jamaah akan menjadi model bagi umroh kedepannya. Seperti diketahui, Pakistan dan Indonesia yang menerima tawaran Saudi untuk melakukan umroh pada masa pandemi.

"Karena ini nanti jadi model jamaah dari negara ini untuk bisa dilanjutkan atau tidak," katanya.

Ikhsan menyampaikan kepatuhan dari kloter pertama yang terbang 1 November dan kloter kedua yang terbang pada 4 November ini membawa manfaat bagi jamaah umroh kloter ketiga yang berangkat pada 8 November. Mereka bisa menjalankan umroh sesuai jadwal.

"Kloter yang berangkat 8 November itu sudah kebagian imbas positifnya jadi memang karena rombongannya tidak terlalu banyak sekitar 50-an mereka berangkat negatif semua saat diswab di Saudi juga negatif jadi bisa umroh sesuai jadwal. Mereka bisa ke Madinah mereka bisa sholat lima waktu," katanya.

Ikhsan memastikan jamaah umrah fase tiga di awal November, terutama 13 jamaah umroh yang positif Covid-19 sangat patuh terhadap prosedur protokol kesehatan. Selama masa karantina, mereka yang mayoritas pemilik travel itu tetap berada di ruang isolasi dan tetap memanjatkan doa di ruang isolasi yang masih tanah haram.

"Jadi mereka juga bahagia luar biasa meski mereka di hotel dan mereka menikmati masa menunggunya di Tanah Suci yang doanya makbul, Insya Allah," katanya.

Menurutnya, meski jamaah diisolasi di kamar hotel sekitaran Masjidil Haram mereka tetap senang. Bahkan isolasi itu dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa bagi orang-orang yang sabar.

"Di Saudi jamaah betul-betul jadi lebih dekat ke Tanah Suci, dekat sama Allah Insya Allah jadi menambah kualitas keimanan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement