IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ada tiga hal yang ditekankan dalam peringatan milad ke-108 pada Rabu (18/11) besok. Yaitu, meneguhkan nilai keagamaan, solusi di masa pandemi, dan masalah negeri.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini, peringatan milad kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena akan digelar secara virtual. Menurutnya, pada perhelatan ulang tahun ke 108 ini, PP Muhammadiyah mengusung tema 'Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri'.
Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan tertua yang sampai saat ini masih eksis memang memiliki corak dakwah yang berbeda, yaitu amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid (pembaharuan atau berkemajuan), jelas Diyah. Muhammadiyah selalu mengedepankan moderasi dan wasatiyah, artinya Muhammadiyah tidak lagi berposisi di kanan atau kiri tapi di tengah-tengah, kata dia.
"Muhammadiyah tidak bisa dikatakan sebagai lembaga keagamaan saja karena misi Muhammadiyah bukan sebatas berdakwah saja tapi juga pendidikan, gerakan sosial, gerakan keumatan dan kenegaraan," jelas Diyah.
"Muhammadiyah tidak bisa terlepas dari urusan negara dan terus berkontribusi untuk kebaikan negara dan ini sudah dicontohkan oleh para pendiri dan pendahulu Muhammadiyah," ujarnya menambahkan.
Adapun solusi yang ditawarkan Muhammadiyah selama pandemi adalah beragam upaya pencegahan dan penanggulangan wabah, dengan mengerahkan seluruh tenaga medis maupun aktivis dan akademik untuk membantu sosialisasi pencegahan ataupun rehabilitasi, jelasnya.
"Selama pandemi, Muhammadiyah sudah menggelontorkan hampir Rp 200 miliar dari seluruh elemen Muhammadiyah terjun seluruhnya untuk membantu pencegahan covid-19. Demi menjaga keselamatan dan kemaslahatan umat selama pandemi, Muhammadiyah juga menyampaikan dalil yang sifatnya adalah tarjih atau kondisional dengan situasi yang kita hadapi saat ini, sehingga penyebaran wabah dapat dihentikan," ujarnya.
"Kita tahu juga bahwa kegiatan tatap muka muhammadiyah semuanya dibatalkan demi menghindari penyebaran virus. Karena kami tidak ingin membawa resiko," sambungnya.