IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Siapa menyangka ternyata negeri yang dikenal dengan padang pasirnya, Arab Saudi adalah rumah bagi salah satu terumbu karang paling tangguh di dunia. Umurnya yang panjang diperkirakan menjadi salah satu jenis yang tertua.
Profesor Ilmu Kelautan di Universitas Sains dan Teknologi King Abdullah (KAUST), Carlos M. Duarte, meneliti ketahanan yang luar biasa dari Terumbu Laut Merah yang ada di laut negara Timur Tengah tersebut. Kendati telah berusia 30 juta tahun, Duarte mengatakan usianya masih sekitar lima tahun jika diskalakan ke rentang hidup manusia.
Duarte mengatakan sedang membahas metode mengamankan masa depan untuk Terumbu Karang Dunia di Pusat Media Internasional G20 di Riyadh. Konservasi terumbu karang penting karena membantu melindungi garis pantai dari badai tropis, dan menawarkan perlindungan bagi banyak organisme laut karena mengandung ekosistem yang beragam.
Profesor itu mengatakan restorasi terumbu karang yang khas sulit dicapai dan mahal, namun teknik baru restorasi terumbu karang telah dikembangkan oleh para ilmuwan di KAUST. Teknik yang dikenal dengan “Maritechture” ini menumbuhkan terumbu karang layaknya taman yang bisa dinikmati bersama dengan masyarakat, atau kawasan sekitar dalam sebuah terumbu karang sebagai elemen lanskap. Misi teknik ini adalah memulihkan, mendidik, dan meningkatkan hal terkait terumbu.
Dalam teknik ini, karang hidup dipindai 3D dan kerangka karang 3D dicetak. Teknik ini memungkinkan karang baru tumbuh dalam beberapa bulan. Jadi tidak memerlukan waktu hingga satu dekade lamanya seperti terumbu biasanya.
Menurutnya, Laut Merah memiliki tepian terumbu karang yang luas dan keanekaragaman hayati yang unik. “Perusahaan Pengembangan Laut Merah memiliki komitmen unik untuk melestarikan terumbu karang. Misi mereka melampaui itu dengan pengembangan mereka untuk pariwisata tidak hanya sekadar meninggalkan daerah yang belum terjamah, tetapi juga mengembangkannya," katanya dalam konferensi pers di Riyadh dilansir dari Al Arabiya, Selasa (17/11).
Pada 2018, Menteri Kebudayaan Arab Saudi Pangeran Badr bin Abdullah Al Saud menyebut kelestarian ekosistem Laut Merah menjadikan laut ini cukup istimewa. Berbagai program akan dilakukan untuk menjaga kelestariannya.
“Terumbu karang yang masih asli, kehidupan laut yang subur, dan pemandangan yang tak tersentuh adalah yang membuat kawasan ini begitu istimewa, dan The Red Sea Collection berkomitmen memastikan fitur-fitur ini diberikan perlindungan maksimal," ujarnya.