IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi telah membuka sistem visa umroh setelah sebelumnya menutup sistem untuk perbaikan. Semua pihak yang berkepentingan dengan umrah, mulai dari penyelenggara perjalanan umrah (PPIU) dan jamaah harus taat terhadap protokol kesehatan dan regulasi Saudi.
"Ketentuan-ketentuan ini tentunya menjadi syarat kita mewujudkan kerinduan kita ke Baitullah," kata Sekjen Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi), Ikhsan Fauzi Rahman saat dihubungi, Kamis (19/11).
Pada fase tiga pembukaan umroh, ada tiga kelompok terbang (kloter) yang berangkat pada 1, 4 dan 8 November. Dan dari tiga kloter itu, kloter satu dan dua positif Covid-19 dan 13 jamaah harus karantina sebelum menjalankan ibadah umroh di Baitullah.
Meski demikian, mereka sangat menikmati masa karantina dan patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) Arab Saudi. Dapat dipastikan 13 jamaah umroh yang diisolasi tidak keluar ruangan isolasi.
"Dan tiga grup yang sudah berangkat pun mereka tetap menikmati perjalanan dengan khidmat dan insya Allah jadi menambah keberkahan karena umroh dengan ujian kenormalan baru ini," katanya.
Sistem visa umroh kembali normal setelah sebelumnya tutup dan tidak bisa diakses untuk mengajukan visa. Tutupnya sistem visa umroh ramai dibahas para penyelenggara umrohdi seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah, sistem visa umroh sudah aktif kembali," kata Ikhsan.
Ikhsan menuturkan, sebelumnya sistem visa umroh tidak bisa akses karena sedang pemeliharaan dan saat ini sudah bisa mengajukan visa normal seperti biasa. Keberangkatan terdekat adalah 22 November nanti.
"Keberangkatan ini merupakan grup keempat yang diberangkatkan setelah 1, 3 dan 8 November," katanya.
Ia menyarankan, setiap PPIU memberikan edukasi dan persiapan untuk perjalanan Ibadah Umroh yang lebih baik. Jangan sampai masalah yang sudah terjadi di kelompok terbang (kloter) terjadi juga di kloter empat.
"Tentunya rombongan keempat dan seterusnya harus lebih mempersiapkan dan mengikuti aturan protokoler kenormalan baru yang diterapkan Saudia," katanya.
Ia bersyukur keberangkatan kloter, pertama, kedua dan ketiga awal November kemarin aman, tidak ada masalah dengan penularas virus Covid-19. Ada 13 jamaah umroh asal Indonesia terpapar Covid-19 setelah ditest PCR Swab di Arab Saudi.
"Alhamdulillah, tiga keberangkatan kemarin sudah lancar dan telah ditentukan kenormalan baru sebagai keharusan untuk ditaati oleh jamaah Indonesia dalam melaksanakan umroh," katanya.