Selasa 24 Nov 2020 16:48 WIB

Ritual Haji Momen Persatuan Umat Islam Seluruh Dunia

Kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam satu tempat di satu waktu.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Ritual Haji Momen Persatuan Umat Islam Seluruh Dunia. Jamaah haji berdoa di atas bukit berbatu yang dikenal sebagai Gunung Belaskasih di Dataran Arafat selama ziarah tahunan di dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Kamis, 30 Juli 2020. Hanya sekitar 1.000 jamaah yang akan diizinkan untuk melakukan ziarah tahunan haji tahun ini karena pandemi virus.
Foto: AP/Saudi Ministry of Media
Ritual Haji Momen Persatuan Umat Islam Seluruh Dunia. Jamaah haji berdoa di atas bukit berbatu yang dikenal sebagai Gunung Belaskasih di Dataran Arafat selama ziarah tahunan di dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Kamis, 30 Juli 2020. Hanya sekitar 1.000 jamaah yang akan diizinkan untuk melakukan ziarah tahunan haji tahun ini karena pandemi virus.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ritual ibadah haji menjadikan cermin persatuan dan kebangkitan umat Islam. Pada ritual rukun Islam kelima inilah umat Islam seluruh dunia bergabung menuju satu tempat, Ka'bah di Makkah Al-Mukaromah.

Syekh Thariq As-Suwaidan dalam kitabnya Asrar al-Hajj wa al-Umra mengatakan, momen haji yang dilakukan setiap tahun merupakan wujud nyata persatuan kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia, mulai dari timur barat, utara dan selatan dan konteks keumatan yang sangat besar. Kaum Muslimin memang umat yang berbeda dengan umat-umat lainnya.

Baca Juga

"Dapat disaksikan realitanya dan dilihat secara langsung, serta dapat dibuktikan pada momen ibadah haji yang dilakukan setiap tahun, pesatuan umat terlihat jelas," katanya.

Dalam momen tahunan ini, segenap kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam satu tempat dan waktu yang sudah ditentukan untuk menunaikan manasik haji. "Itulah yang dinamakan dengan ibadah haji, sebuah momen tahunan yang mempersatukan kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia," katanya.

Dari momen besar tahunan tersebut, terdapat sebuah isyarat yang mengindikasikan pada suatu hari kelak, umat Nabi Muhammad akan mencapai satu kekuasaan agama yang sangat besar. Segenap penduduk dunia, di timur dan di barat, akan berkunpul. 

"Allah SWT juga tidak akan pernah menyerahkan tempat pertemuan suci ini kecuali untuk agama Islam dan menampakan kebenaran agama ini," katanya.

Persatuan itu dapat dilihat dari fenomena yang dapat disaksikan di Masjidil Haram sekarang ini. Betapa kaum Muslimin dari kawasan Teluk dapat berinteraksi langsung dengan kaum Muslimin yang berasal dari India. 

Begitu juga dengan kaum Muslimin dari Ethiopia. Mereka dengan mudahnya bertemu dengan Muslim yang berasal dari Eropa, Amerika, Maroko, China, Indonesia, dan beberapa negara lainnya. 

"Ibadah sholat berjamaah di Masjidil Haram telah mempersatukan mereka," katanya.

Gerakan tawaf dan tempat-tempat peribadatan haji lainnya juga telah ikut menyatukan mereka. Bahkan mereka juga dipersatukan oleh lantunan doa yang mereka panjatkan.

Dalam momen haji, pada semua tempat manasik yang dijalani selama melaksanakan ibadah haji, kaum Muslimin secara riil bisa merasakan dan memahami hakikat kebersamaan yang tersirat dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi sebagai berikut.

"Kalian semua berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah," (HR.Abu Daud).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement