IHRAM.CO.ID,DUBAI -- Uni Emirat Arab telah melonggarkan dan menghapus berbagai batasan kepemilikan asing atas perusahaan. Hal ini sebagai upaya terbaru negara itu untuk meningkatkan status globalnya dan menarik investor asing.
Dilansir dari Arab News, Selasa (24/11), awal bulan ini, UEA mengumumkan serangkaian reformasi pada kode hukum Islamnya, yang memungkinkan pasangan yang belum menikah untuk tinggal bersama, meningkatkan perlindungan bagi wanita, dan melonggarkan pembatasan konsumsi alkohol.
Perubahan dramatis terjadi karena UEA telah menghabiskan miliaran dolar untuk mempersiapkan sekitar 25 juta pengunjung untuk Pameran Dunia, yang diundur hingga 2021 karena pandemi.
UEA juga mengharapkan orang Israel untuk bergabung dengan legiun orang asing yang telah membuka bisnis dan membeli apartemen di kota-kota pesisir Dubai dan Abu Dhabi menyusul terobosan kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS antara kedua negara.
Dubai khususnya, yang tertatih-tatih di ambang kemerosotan ekonomi sebelum pandemi karena lemahnya pasar real estat, sangat ingin masuknya modal dan wisatawan. Covid-19 telah mengguncang ekonominya, yang sebagian besar berasal dari industri pariwisata, perhotelan dan penerbangan.
Keputusan presiden yang mengubah hukum perusahaan membantu UEA "memperkuat posisi terdepannya secara regional dan global sebagai tujuan yang menarik untuk proyek dan perusahaan," lapor kantor berita milik pemerintah WAM.
Reformasi memungkinkan pengusaha dan investor asing untuk mendirikan perusahaan mereka sendiri tanpa melibatkan pemegang saham lokal, kata badan tersebut.
Itu perkembangan yang disambut baik bagi banyak ekspatriat di negara itu yang telah lama kepemilikan mereka dibatasi pada 49 persen di perusahaan-perusahaan di luar zona bebas.
Amandemen hukum lainnya menghapus kuota yang mewajibkan Emirat memegang mayoritas posisi dewan dan berfungsi sebagai kursi untuk perusahaan darat. Perusahaan yang ingin diperdagangkan secara publik akan dapat menjual hingga 70 persen sahamnya alih-alih batas 30 persen saat ini.
Amandemen tersebut pasti akan mengurangi daya tarik dari 45 zona "bebas" di seluruh UEA, di mana mereka yang ingin menghindari kuota perekrutan lokal dan mempertahankan kepemilikan asing penuh akan mendirikan toko.