IHRAM.CO.ID, TOKYO -- Tokyo mendesak bar dan restoran untuk mengoperasikan jam kerja yang dipersingkat, Rabu (25/11). Hal itu merujuk pada pembatasan terbaru yang akan diterapkan Jepang menyusul kenaikan tajam infeksi Covid-19.
Ibu kota Jepang mencatat infeksi harian baru yang melonjak melewati angka 500 selama beberapa hari. Jumlah kasus yang terbilang serius juga mencapai 51 pada Selasa, yang terbesar sejak keadaan darurat dicabut pada Mei.
Dilansir laman Strait Times, Media TBS melaporkan, kota berpenduduk 14 juta orang itu akan meminta restoran dan bar untuk tutup pada pukul 22.00 dari Sabtu mendatang hingga 18 Desember. Komite pemerintah Tokyo akan bertemu untuk membahas langkah-langkah virus corona pada Rabu.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike juga akan mengadakan konferensi pers setelah itu. Secara terpisah, panel ahli yang menasihati pemerintah nasional juga akan bertemu Rabu malam. Pada Selasa (24/11), Jepang menghentikan sementara kampanye promosi "Go To Travel" di kota Sapporo dan Osaka. Program itu menawarkan diskon tarif dan hotel.
Program juga bagian dari upaya Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk membantu menopang ekonomi regional. Namun dikritik karena berpotensi menyebarkan virus dari kota-kota besar ke pedesaan.
Pemerintah Tokyo juga akan mempertimbangkan untuk menghentikan kampanye terpisah yang menawarkan subsidi untuk perjalanan di ibu kota.