IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- National Emergency, Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (24/11) mengumumkan bahwa masjid-masjid di seluruh negeri akan menyelenggarakan sholat Jumat mulai dari 4 Desember. Para jamaah mengaku senang akan keputusan baru tersebut.
Ekspatriat India, Abdul Jaleel Kuttiyassan begitu bersemangat untuk melakukan azan Jumat di masjid lingkungannya pekan depan, usai jeda yang lama selama delapan bulan.
"Saya menyambut baik keputusan untuk melanjutkan shalat Jumat dan khutbah. Saya telah menunggu lama untuk salat Jumat di masjid lagi," kata dia, dilansir dari laman Khaleej Times pada Kamis (26/11).
Penyebaran Covid-19 memaksa UEA untuk menghentikan shalat Jumat di masjid. Kuttiyassan telah mengajukan diri untuk melakukan Adzan kedua untuk shalat Jumat di masjid lingkungannya di Abu Dhabi di Kota Mohamed Bin Zayed. Pada Rabu (25/11), dia kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan kegembiraannya ketika mendengar kabar tentang dimulainya kembali shalat Jumat di masjid.
Adapun UEA telah melanjutkan shalat berjamaah di masjid pada 1 Juli dengan kapasitas yang berkurang. Akan tetapi untuk shalat Jumat pada saat itu tetap ditangguhkan.
Kuttiyassan bukan satu-satunya warga yang merasa senang dengan kabar dimulainya kembali salat Jumat di masjid. Seorang ekspatriat Pakistan, Tariq Mohammad (51 tahun) mengatakan, sulit untuk percaya bahwa jamaah telah menghabiskan delapan bulan, tanpa menghadiri shalat Jumat dan khotbah di masjid.
"Saya sangat senang mendengar bahwa pemerintah mengizinkan kami untuk menghadiri shalat Jumat dan khutbah lagi. Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya," kata Mohammad.
"Saat kami berkumpul dan shalat bersama pada hari Jumat, kami merasa bersemangat," kata dia.
Di samping itu, Ekspatriat Uganda, Vergin Godfrey Ismail Okedi, seorang administrator transportasi di sebuah departemen pemerintah, turut merasakan kegembiraan ini.
"Kami berterima kasih kepada Allah bahwa masjid akan kembali menjadi tuan rumah shalat Jumat. Seru banget bisa kembali ke masjid, menunaikan shalat Jumat dan menghadiri khutbah setelah sekian lama," kata dia.
Okedi mendesak rekan-rekan jamaah lainnya untuk terus mematuhi langkah-langkah keamanan Covid-19, yang diberlakukan oleh pihak berwenang saat pergi ke masjid untuk melakukan shalat.
Warga UEA lainnya, Ashraf Ahmad (45) mengaku senang bisa kembali ke rumah Tuhan untuk shalat Jumat setelah waktu yang lama. "Ini adalah berkah yang luar biasa. Kami berharap UEA segera terbebas dari situasi pandemi ini. Terima kasih kepada pemerintah UEA dan petugas kesehatan atas dedikasi dan komitmen mereka dalam memerangi Covid-19. Mereka yang mewujudkannya," kata Ahmad.
Juru bicara NCEMA, Dr Seif Al Dhaheri mengatakan selama konferensi pers virtual, bahwa masjid akan mengizinkan 30 persen dari kapasitas yang ada untuk shalat Jumat.
Masjid akan dibuka 30 menit sebelum khutbah dan akan ditutup 30 menit setelah shalat. Selanjutnya, khutbah dan shalat akan berlangsung selama 10 menit.
"Semua tindakan pencegahan yang dikeluarkan sebelumnya untuk pembukaan kembali masjid, termasuk pemakaian masker oleh semua jamaah, tidak berjabat tangan atau berpelukan dan jamaah membawa sajadah sendiri, tetap di tempatnya," kata Al Dhaheri.