IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pemberian Vaksin Covid-19 bagi jamaah umroh hingga kini masih menunggu pengadaan vaksin tersebut. Pusat Kesehatan (Puskes) Haji, Kementerian Kesehatan hingga kini menyebut baru akan membahas prihal teknis pemberiannya setelah vaksin ditetapkan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Eka Jusuf Singka mengatakan hingga kini belum ada vaksin Covid-19 yang ditetapkan pemerintah. Karena itu, belum bisa membahas manajemen kesehatannya di masyarakat.
"Kita tunggu dahulu vaksinnya. Nanti baru bisa diaplikasikan dalam manajemen kesehatan haji dan umroh. Kita lihat nanti bagaimana cara pemberiannya, berapa lama efektifitasnya dan sebagainya," jelas Eka Jusuf Singka melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Kamis (26/11).
Menurutnya, vaksin Covid-19 sedang dalam tahap akhir uji coba oleh pemerintah untuk mengetahui keamanan hingga efektifitasnya. "Masih dalam tahapan akhir uji coba. Sebaiknya tunggu saja dulu perkembangannya," katanya.
Sementara Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (Sapuhi), Syam Resfiadi mengaku belum mengetahui bagaimana teknis ataupun SOP pemberian vaksin Covid-19. Hingga kini, Kementerian Kesehatan, kata dia, hanya mengarahkan untuk menyuntik vaksin atau tes PCR bagi calon jamaah.
Ia meminta nantinya ada kejelasan akreditasi siapa yang memberikan suntikan vaksin atau tes Covid-19. Dia juga memenyoal PCR dan isolasi yang ditanggung calon jamaah, dinilai sangat memberatkan. Terlebih, ketika isolasi tetap harus dilakukan meski dekat dengan tempat embarkasi. ‘’Kalau untuk jabodetabek ngapain? apalagi embarkasinya cengkareng, masih terjangkau dari segi waktu,’’ tuturnya.
Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI bersepakat calon jemaah haji dan calon jemaah umrah asal Indonesia nantinya akan diprioritaskan mendapatkan vaksin virus corona.