IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Program Institute Ffor Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan bahwa kunci pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia adalah digitalisasi dan perlu upaya serius untuk meningkatkan literasi digital UMKM.
"Jadi, untuk meningkatkan literasi digital UMKM memang butuh upaya yang serius dari pemerintah, karena mereka, saya yakin tidak mampu kalau harus melakukannya sendiri," kata Esther pada seminar web bertajuk 'Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi', Kamis (26/11).
Menurut Esther, hal pertama yang perlu dibangun adalah infrastruktur yang mendukung peningkatan literasi digital itu sendiri, misalnya ketersediaan internet yang memadai.
"Jangan sampai internet yang menjadi salah satu media utama untuk masuk digital ini on off on off," ujar Esther.
Ketika infrastruktur pendukung telah terbangun, selanjutnya yang perlu dilakukan yakni menyediakan tarif yang murah sehingga dapat lebih luas diakses oleh UMKM.
"Tarifnya harus affordable, jadi murah, tidak mahal," tukas Esther.
Kemudian pertu adanya pelatihan dan pembinaan bagi UMKM yang difasilitasi oleh pemerintah.
Dengan melek digital, tambah Esther, UMKM akan dapat akses permodalan dan pasar lebih mudah, di mana keduanya kerap menjadi permasalahan yang biasa dihadapi UMKM.
Esther memaparkan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena meskipun skala usahanya mikro, kecil, dan menengah, tapi kontribusi UMKM cukup signifikan.
Menurut data Indef, UMKM berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan bagi 120,9 juta. Kemudian UMKM juga berkontribusi terdapat Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp14 triliun. UMKM juga memberi kontribusi investasi hingga Rp2 triliun dan Rp4 triliun terhadap investasi nasional.