IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Perbankan Islam semakin diminati banyak kalangan di Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini ditunjukkan dengan semakin majunya penetrasi dan persepsi Perbankan Islam menurut Indeks dari Emirates Islamic.
“Terlepas dari situasi pandemi saat ini yang telah memengaruhi pasar keuangan Islam dan konvensional dalam jangka pendek, kami berharap pertumbuhan yang kuat di pasar keuangan Islam akan terus meningkat,” kata Wakil Direktur Konsumen dan Manajemen Aset di Emirates Islamic, Wasim Saifi, dilansir di Gulf News, Ahad (29/11).
Menurut Emirates Islamic, pangsa aset bank Islam terhadap total aset di UEA telah meningkat dari 17,3 persen pada 2013 menjadi 18,8 persen pada Juni. Sebagai dampak dari penurunan ekonomi global 2020 akibat pandemi, indeks edisi tahun ini menunjukkan sedikit penurunan dalam penetrasi keseluruhan baik produk konvensional maupun syariah dibandingkan dengan 2019.
Penetrasi keseluruhan perbankan konvensional dan syariah turun dari 60 persen tahun lalu menjadi 58 persen untuk produk perbankan syariah dan. Sementara terhitung juga 65 persen menjadi 64 persen untuk perbankan konvensional.
Penetrasi produk perbankan syariah telah meningkat secara bertahap dari 47 persen menjadi 58 persen sejak 2015, sementara produk perbankan konvensional telah mengalami penurunan dari 70 persen menjadi 64 persen. Penetrasi keseluruhan produk keuangan Islam di kalangan responden Muslim konsisten pada 70 persen pada 2019 dan 69 persen pada 2020.
Tiga dari lima responden di UEA sekarang memiliki setidaknya satu produk yang sesuai syariah atau sama dengan 60 persen orang, naik dari 55 persen pada 2018. Pemulihan pasar pascapandemi dan pertumbuhan di sektor-sektor seperti makanan halal, perawatan halal dan kosmetik, dan busana sederhana harus terus menciptakan permintaan.
UEA juga menyebut sedang mengerjakan inisiatif untuk mendukung pertumbuhan keuangan Islam. Kementerian Keuangan UEA mengumumkan rencana untuk menciptakan merangka hukum dan legislatif global terpadu untuk sektor ini.
Dubai Financial Market (DIFC) juga telah banyak berinvestasi pada fintech untuk memacu pertumbuhan industri keuangan Islam. Akselerator FinTech Hive bermitra dengan organisasi spesialis yang mencakup Dubai Islamic Economy Development Center (DIEDC) dan berbagai bank Islam.
DIEDC bekerja sama dengan DIFC, dan Climate Bonds Initiative untuk menumbuhkan pasar 'sukuk hijau'. Perjanjian tersebut bertujuan untuk mempromosikan penerbitan sukuk hijau, selain mengembangkan standar sertifikasi mereka sesuai dengan Standar dan Skema Sertifikasi iklim Obligasi.
Minat investor dalam peluang investasi Islam juga dissbut sedang meningkat dan ditunjukkan oleh sukuk yang sukses dari Emirates Islamic dan Dubai Islamic Bank serta kelebihan permintaan yang mereka hasilkan.
"Sebagai lembaga keuangan Islam, sekarang terserah kita untuk memperjuangkan cara hidup baru ini, dengan merangkul solusi digital dan menciptakan ekosistem yang berpusat pada pelanggan," kata Wakil Kepala Direktur Konsumen dan Manajemen Aset di Emirates Islamic, Farad Al Mullah.
https://gulfnews.com/business/banking/islamic-banking-gains-prominence-in-the-uae-1.75562846