Rabu 02 Dec 2020 12:27 WIB

Menag Sesalkan Tokoh Agama Buat Kerumunan

Menag berharap tokoh agama lebih arif untuk mencegah penyebaran Covid-19

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Jamaah menghadiri haul akbar Tuan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah, Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (29/11) pagi WIB.
Foto: Tangkapan layar
Jamaah menghadiri haul akbar Tuan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah, Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (29/11) pagi WIB.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi menyesalkan kerumunan yang terjadi di acara yang dibuat beberapa tokoh agama. Apalagi kerumunan tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Ia berharap para tokoh agama lebih arif dalam ikhtiar mencegah potensi penularan Covid-19.

"Saya menyesalkan kerumunan yang terjadi pada Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten. Jamaahnya membludak dan banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan," kata Menag melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (2/12).

Seperti diketahui, belum lama ini terjadi kerumunan massa dalam pengajian dan Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. Kementerian Agama (Kemenag) melihat banyak jamaah pengajian yang tidak ketat dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ia memahami kegiatan pengajian adalah hal positif dalam mencerahkan umat. Namun di tengah pandemi, pelaksanaan pengajian juga harus disesuaikan sehingga tidak berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan bagi warga.

"Pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19. Tapi tentu perlu partisipasi masyarakat, khususnya dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Menag berharap kerumunan massa dalam berbagai bentuk kegiatan dapat dihindari terlebih dahulu sampai kondisi pandemi berakhir. Saat ini masih pandemi maka kegiatan pengajian dan lain sebagainya bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

"Sehingga umat tetap bisa mengikutinya tanpa harus berkerumun sebagaimana biasanya. Semoga pandemi ini lekas berakhir sehingga kehidupan bisa kembali normal, aamiin," kata Menag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement