IHRAM.CO.ID, ANKARA (AA) - Ekonomi Turki mencatat tingkat pertumbuhan 6,7 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal ketiga 2020, meski tengah menghadapi tantangan wabah virus corona, menurut data Institut Statistik Turki (TurkStat) yang dirilis pada Senin.
Produk domestik bruto (PDB) negara itu pada harga saat ini mencapai 1,4 triliun lira Turki (USD197,4 miliar) pada Juli-September, lapor TurkStat.
Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar karena panel dari 17 ekonom yang disurvei oleh Anadolu Agency pada Kamis, yang memperkirakan ekonomi Turki akan tumbuh sebesar 5 persen pada periode yang sama.
Mereka juga memperkirakan bahwa PDB tahunan Turki pada 2020 akan tumbuh rata-rata 0,3 persen, tetapi angka yang mengejutkan tersebut kemungkinan akan menambahkan perkiraan untuk akhir tahun.
Program ekonomi baru saat ini juga diharapkan membuat ekonomi Turki tumbuh 0,3 persen tahun ini. Perekonomian Turki diproyeksikan tumbuh sebesar 5,8 persen pada 2021 setelah konsumsi dan investasi yang ditangguhkan mulai digunakan dan pendapatan pariwisata menjadi normal.
Target PDB dalam program ini adalah USD702 miliar pada tahun 2020 dan USD735 miliar pada tahun depan.
PDB negara itu meningkat 4,5 persen pada kuartal pertama tahun 2020 dan terkontraksi sebesar 9,9 persen pada kuartal kedua karena efek pandemi terhadap perekonomian.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, PDB Turki naik 15,6 persen pada Juli-September, menurut data TurkStat.
Mengomentari pengumuman tersebut, Menteri Keuangan dan Keuangan Lutfi Elvan mengatakan kenaikan permintaan domestik mendorong pertumbuhan PDB pada kuartal III.
"Kami tidak mengabaikan risiko yang mungkin terjadi," tulis Elvan di Twitter.
Turki membidik pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan kerangka kebijakan yang memprioritaskan stabilitas makroekonomi, keuangan dan harga, tutur Elvan.
Nilai tambah meningkat paling besar di antara aktivitas keuangan dan asuransi yang merupakan produk domestik bruto sebesar 41,1 persen per tahun di kuartal ketiga.
Angka tersebut naik 6,2 persen di sektor pertanian, 8 persen di sektor industri dan 6,4 persen di sektor konstruksi selama periode yang sama.
Nilai tambah sektor jasa - perdagangan grosir dan eceran, transportasi, penyimpanan, akomodasi, dan kegiatan layanan makanan - naik tipis 0,8 sektor setiap tahun karena terpukul paling parah oleh pandemi virus korona.
Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah tumbuh 1,1 persen, sedangkan pembentukan modal tetap bruto melonjak 22,5 persen pada kuartal ketiga tahun 2020 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Elvan mengatakan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk lebih memperkuat infrastruktur produksi dan teknologi negara.
Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga penduduk naik 9,2 persen pada periode yang sama, ungkap TurkStat