IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kabah merupakan bangunan paling populer di Makkah dan karena bangunan inilah umat Islam berduyun-duyun setiap harinya untuk umrah dan setiap tahun untuk haji.
Muhammad Ajib Lc, MA dalam bukunya "Fiqih Umrah" mengatakan, Ka’bah adalah bangunan yang pertama kali ditegakkan di muka bumi, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali-Imrah ayat 96 yang artinya.
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan bagi semua manusia. Jadi petunjuk. Dalam Tafsir AlJami’ liAhkamil Quran, Imam Mujahid menyebutkan bahwa Allah SWT telah menciptakan tempat untuk Ka’bah ini 2000 tahun sebelum menciptakan segala sesuatu di bumi.
Qatadah mengatakan bahwa Ka’bah adalah rumah pertama yang didirikan Allah, kemudian Nabi Adam as berthawaf di sekelilingnya, hingga seluruh manusia berikutnya melakukan thawaf seperti beliau.
Allah SWT mengutus malaikat turun ke bumi di zaman sebelum diciptakannya manusia, untuk membangun masjid yang pertama di dunia. Setelah selesai dibangun, maka para malaikat itu melakukan thawaf di sekeliling Ka’bah itu.
Entah berapa lama masjid atau Ka’bah itu berdiri hingga turunnya Nabi Adam as ke muka bumi dan mulai bertempat tinggal di sekeliling Ka’bah. Qatadah juga menyebutkan bahwa ketika terjadi tufan di masa Nabi Nuh as Ka’bah diangkat ke sisi-Nya untuk diselamatkan dari adzab kaum Nuh. "Sehingga posisinya menjadi ada di atas langit," katanya.
Kemudian Nabi Ibrahim as menemukan asasnya lalu membangun kembali Ka’bah itu di atas bekas-bekasnya dahulu hingga kini. Dr Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menyebutkan ada lima proses pendirian Ka’bah.
Pertama, pembangunan yang dilakukan oleh malaikat, atau Nabi Adam atau Nabi Tsits bin Adam, sebagaimana disebutkan oleh As-Suhaili.
Kedua, pembangunan oleh Nabi Ibrahim bersama Ismail anaknya alahimassalam pada pondasi yang pertama.
Ketiga, pembangunan oleh bangsa Quraisy, di mana Nabi Muhammad SAW ikut membangun kembali, saat itu beliau belum diangkat menjadi Nabi.
Keempat, pembangunan yang dilakukan oleh Ibnu Az-Zubair, yaitu tatkala Ka’bah mengalami kebakaran.
Kelima, pembangunan oleh Al-Hajjaj bin Yusuf, yaitu bangunan yang ada sekarang ini. Sedangkan bangunan masjid Al-Haram mengalami perluasan di masa khalifah Umar bin Al-Khattab radhiyallahuanhu. Kemudian diluaskan lagi di masa khalifah Utsman bin Al-Affan radhiyallahuanhu.
"Kemudian diluaskan lagi di masa Al-Walid bin Abdul Malik. Diluaskan lagi di masa Al-Mahdi. Dan terakhir diluaskan di masa Kerajaan Saudi Arabia sekarang ini," katanya.