IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengekspor tepung kelapa kering atau dessicated coconut sebanyak 20 ton ke Arab Saudi. Produk bahan baku serundeng tersebut banyak diminati negara luar sebagai produk olahan makanan ringan.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Hendy Jatnika, tepung kelapa tersebut merupakan produk hasil olahan perkebunan kelapa yang ada di Jabar. Salah satu petaninya di Kabupaten Bandung Barat bahkan telah mengekspor 150 ton parut kelapa kering ke berbagai negara senilai lebih dari 250.000 dolar Amerika.
"Kelapa di Jabar hampir diusahakan seluruhnya oleh kelapa rakyat walaupun ada beberapa perkebunan swasta. Kelapa rakyat bisa ditanam di batas-batas kebun halaman rumah bahkan pematang sawah. Bila diolah ini bisa jadi nilai ekspor luar biasa," ujar Hendy saat melepas ekspor kelapa parut dan launching distribusi bantuan benih kopi Arabika Java Preanger di Gedung Sate Bandung, Selasa petang (8/12).
Selain kelapa parut kering, kata Hendy, ekspor lainnya yang juga dilakukan dari olahan kelapa adalah briket arang kelapa. Ia menyebut kelapa adalah komoditas yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk olahan yang menguntungkan.
"Yang lebih besar adalah briket arang kelapa, pabriknya di Cikopo. Ekspornya nanti akan launching di Hari Perkebunan tingkat nasional di Serpong," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam acara tersebut juga dilaksanakan launching distribusi bantuan benih kopi Arabika Java Preanger sebanyak 4.250.000 pohon. Sebanyak 3.000.000 di antaranya berasal dari APBD Jawa Barat.
"Ini akan dibagikan kepada kelompok tani di kabupaten dan provinsi untuk area perkebunan kopi. Program ini juga sebagai bagian dari penanaman dan pemeliharaan 50 juta pohon yang digagas Gubernur Jabar," paparnya.
Hendy mengatakan, bantuan benih ditujukan untuk pengembangan kopi Arabika dalam area perluasan ataupun peremajaan sehingga, produktivitas dan hasil mutu kopi Jabar tetap dapat dipertahankan.
"Harganya juga bisa sesuai dengan permintaan pasar," katanya.
Proses seremoni peluncuran ekspor dan launching bantuan bibit tersebut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia berharap, ekspor produk kelapa tersebut dapat menjadi inspirasi bagi generasi milenial untuk dapat memanfaatkan kesuburan lahan di Jabar.
"Selamat kepada yang masih bisa ekspor, ini memberikan optimisme. Kebutuhan pasar sekarang mungkin baru seperlima-nya," katanya.
Ridwan Kamil berharap, diberitakan ke anak milenial, apa yang masih dibutuhkan oleh pasar. "Beritahu bahwa dengan menanam, pendapatan bisa empat kali lipat dari UMR," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Menurutnya, saat Covid-19 ekonomi pangan tetap tumbuh dengan baik. Kopi juga harus jadi primadona karena sekarang pasar banyak meminati kopi.