IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur mengklaim telah melakukan berbagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 di pesantren. Di antara upaya tersebut adalah dengan mendorong pembelajaran secara daring.
Waryono mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi pesantren dalam pembelajaran daring. Di antaranya tidak semua pesantren berlokasi di perkotaan, keterbatasan jaringan dan kuota internet dan ditambah santri berasal dari berbagai daerah yang tentu tidak sama dengan lingkungan sekolah biasa.
"Jadi tidak mungkin kegiatan pembelajaran daring dapat diterapkan secara merata," katanya seperti dikutip dari situs Kemenag, Ahad (13/12).
Menurut Waryono, tantangan terbesar di pesantren adalah physical distancing. Sebab, kamar santri selama ini dihuni beberapa orang. Mereka terus didorong untuk disiplin memakai masker.
"Ini merupakan tugas berat. Walaupun kyai sudah sering kali mengingatkan untuk menerapkan 3M. Bahkan, tradisi makan bersama sudah ditiadakan walaupun sebelum pandemi tradisi tersebut menjadi kebiasaan sehari hari," ujarnya.
Waryono mengapresiasi pondok pesantren yang terus melakukan berbagai pembenahan dalam rangka upaya mitigasi persebaran covid 19. Penerapan protokol kesehatan diperketat. Kementerian Agama juga telah memberikan bantuan melalui Bantuan Operasional Pesantren (BOP) untuk menyediakan fasilitas dan alat alat pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kemenag telah memberikan bantuan melalui BOP untuk penanganan Covid. Dana bantuan ini dipergunakan untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer. Pesantren juga terus berbenah untuk meminimalisir penyebaran," katanya.
Waryono mengakui bahwa positif Covid-19 masih terjadi di pesantren dan, tingkat kesembuhan di sana juga terus meningkat. Hal ini kata dia, tentunya tidak terlepas dari sikap pimpinan pesantren yang cepat, tanggap, dan terkoordinasi dengan gugus tugas setempat.
"Sehingga penyebaran Covid-19 bisa tertangani dengan baik," tuturnya.
Kemenag kata dia, telah mendapat informasi dari Kemenkes, ada 90 persen lebih pesantren memiliki gugus tugas. Pesantren taat mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dan mengutamakan keselamatan kyai, ustadz, dan santri
Waryono menambahkan, gugus tugas Kemenag juga telah memberikan bantuan penanggulangan di sebagian pesantren yang terdapat peristiwa terkonfirmasi positif Covid-19.