IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Ribuan orang berkumpul di ibu kota AS Washington DC untuk mendukung Presiden Donald Trump menduduki Gedung Putih untuk kedua kalinya, Sabtu (12/12), dilansir Anadolu Agency, Ahad (13/12).
Mereka berkumpul di Freedom Plaza, sekitar satu blok dari Gedung Putih, yang menjadi titik fokus bagi sebagian besar unjuk rasa “Pawai untuk Trump”. Unjuk rasa terjadi beberapa hari sebelum pemungutan suara dari Electoral College diberikan demi mendeklarasikan presiden ke-46 negara itu.
Presiden terpilih Joe Biden meraup 306 suara Electoral College, sementara Trump memperoleh 232. Saingan Demokrat itu menerima hampir 81,3 juta suara, sementara presiden Republik mengumpulkan 74,2 juta suara.
Para pengunjuk rasa, bergabung dengan ratusan kelompok milisi supremasi kulit putih Proud Boys, membawa bendera dan spanduk Amerika bertuliskan “Kami mendukungmu Tuan Presiden,” dan “Hentikan pencurian”. Pemimpin demonstrasi menyanyikan “The National Anthem” dan meneriakkan “Trump”.
Para pengunjuk rasa menuju Mahkamah Agung, di mana mantan penasihat keamanan nasional Trump Michael Flynn membuat penampilan publik pertamanya setelah presiden memaafkannya bulan lalu. “Pengadilan tidak akan memutuskan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Kami yang memutuskan,” kata Flynn kepada para demonstran.
“Dalam momen penting di zaman ini, kita harus berdoa agar kebenaran menang atas kebohongan, keadilan menang atas pelecehan dan penipuan, kejujuran menang atas korupsi,” kata mantan penasihat itu.
Unjuk rasa massal pertama diadakan pada 15 November, di mana puluhan ribu orang berbaris di bawah unjuk rasa “Million MAGA March”, “Pawai untuk Trump” dan “Hentikan pencurian DC”.
Trump terus menantang hasil pemilu dan mengklaim terjadi kecurangan dan penyimpangan, tetapi pihak berwenang mengatakan pemilu 2020 adalah yang paling aman dalam sejarah. “KITA HARUS MULAI BERJUANG!!!” cicit Trump ketika para pendukungnya berkumpul untuk rapat umum di ibu kota.
Biden akan mulai menjabat pada 20 Januari.