Menurut Fauziah, bank baru ini juga harus memperbaiki produk profit-loss sharing, termasuk risk management sehingga benar-benar sesuai prinsip syariah.
“Pastikan porsi yang seimbang akad mudharabah/ musharakah (kerja sama usaha), tidak dominasi murabahah (jual beli),” ujar Fauziah.
Desain ulang model bisnis
Proses penggabungan tiga bank syariah semakin matang setelah penandatanganan akta akta penggabungan, Rabu.
BSI nantinya akan memiliki 10 direksi yang dipimpin oleh Hery Gunardi selaku direktur utama.
BSI menurut dia sudah mempersiapkan rencana bisnis untuk 2021- 2023 mendatang.
BSI kata dia akan menggambarkan diri sebagai bank syariah yang inklusif serta universal serta bisa merangkul nasabah dari berbagai kalangan.
“Bank akan memperkuat memperkuat bisnis grosir (wholesale), dengan modal yang kuat bisa menjadi pemimpin sindikasi pembiayaan yang dibutuhkan di dalam negeri,” ujar dia.
“Kami melihat market sukuk global di middle east sebagai potensi market yang besar dengan kapasitas yang ingin kami bangun di 2021,” kata Hery.
Dia mengatakan bank syariah hasil merger juga akan memperkuat lini konsumen melalui produk unggulan mitraguna berbasis payroll.
Selain itu, dengan biaya dana (cost of fund) yang rendah, bank syariah hasil merger akan menjadi kompetitif dari sisi pembiayaan consumer untuk memberikan pembiayaan yang kompetitif dengan model bisnis yang dirapihkan.
“Bank syariah hasil merger juga akan masuk ke sektor KUR untuk mendorong pembiayaan UMKM yang lebih terintegrasi,” lanjut dia.
BSI juga akan akan mengembangkan sektor digital dengan meningkatkan pengguna yang teregistrasi dan aktif serta menyediakan berbagai fitur seperti gadai emas dan jual emas.